Kita melihat persaingan perebutan kepentingan ada dimana-mana. Atas dasar kepentingan kelompok dan golongan, organisasi dan komunitas pemuda saat ini dengan mudah dibentuk. Membuat hal ini menjadi terkotak-kotak dalam rangka mengisi kemerdekaan Indonesia.
Memang tidak ada salahnya mendirikan berbagai komunitas dan organisasi baru untuk mencapai tujuan dan kepentingan kelompok. Namun, semangat Pancasila haruslah ditanamkan dalam bingkai kebhinekaan.
Millenials Pancasilais
Millenials Indonesia sudah semestinya merefleksikan dirinya agar dapat mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam organisasi, kelompok, mapupun komunitasnya. Millenials masa kini haruslah menjadi millenials Pancasilais yang mengedepankan lima sila yang sudah dipatrikan sebagai pedoman kehidupan berbangsa. Dengan demikian, setiap pergerakan yang dilakukan adalah dengan mengedepankan Pancasila.
Seperti asal muasal Pancasila yang sebenarnya sudah ada semenjak peradaban Indonesia lama sebelum abad XIV. Tercatat bahwa Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta yang bermakna  "5 peraturan tingkah laku yang penting." Dengan makna tersebut, millenials Indonesia sudah sepatutnya menjadikan lima poin Pancasila sebagai dasar untuk berperilaku sehari-hari.
Mengamalkan sila pertama untuk hidup bertuhan dan mengormati sesama teman yang memiliki keyakinan berbeda dengan kita. Dengan demikian, maka akan terbina kerukunan hidup berbangsa antara sesama pemuda Indonesia.
Mengamalkan sila kedua dengan cara saling mencintai sesama manusia, mengedepankan kebenaran dan membela keadilan, dan mengakui persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama pemud Indonesia.
Mengamalkan sila ketiga dalam setiap kegiatan-kegiatan keorganisasian dan kepemudaan. Sehingga apapun organisasinya, apapun kepentingan kelompoknya, tetap mengedepankan persatuan Indonesia, menghindari perpecahbelahan antar kelompok dan golongan. Dengan demikian, kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara berada di atas kepentingan pribadi dan golongan
Mengamalkan sila keempat dalam pengambilan keputusan dengan mengutamakan musyawarah untuk kepentingan bersama serta musyawarah yang diisi dengan semangat kekeluargaan. Selain itu juga menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab.
Mengamalkan sila kelima dalam mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur sehingga mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong royong. Hal ini dapat diimplementasikan dengan tidak bersikap boros dan tidak bergaya hidup mewah sehingga keadilan sosial secara prakondisi dalam kehidupan sehari-hari dapat dicapai. Â
Jika pengamalan Pancasila yang telah dijelaskan dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya oleh para kaum millenials Indonesia, maka segala bentuk pergerakan yang dilakukan para pemuda masa kini dapat merefleksikan nilai nilai kuat yang ada dalam Pancasila.