Mohon tunggu...
Javier stuart
Javier stuart Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Javier Stuart - Mahasiswa Prodi bioteknologi - Universitas Katolik Indonesia Atma jaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Convalescent Plasma, Apa Itu dan Apakah Efektif?

14 Januari 2022   13:10 Diperbarui: 14 Januari 2022   13:15 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

RT-PCR disini merupakan sebuah proses dimana sampel dari hidung digunakan untuk diuji pada sebuah kit khusus, dan dievaluasi berdasarkan prinsip apabila sebuah nilai Ct yang didapatkan dari PCR ini menunjukkan hasil yang tinggi maka akan membuahkan hasil yang negatif. 

ELISA dilakukan dengan menggunakan sebuah sampel yang melalui banyak proses washing dan diakhiri dengan sebuah pengukuran menggunakan absorbansi pada panjang gelombang 450 nanometer. Serum neutralization assay merupakan sebuah proses dimana pengenceran tertinggi yang memiliki daya penghambatan digunakan untuk analisis lebih lanjut (Shen et al. 2020).

Hasil penemuan

ELISA yang digunakan untuk menganalisis plasma dari para donor menunjukkan bahwa terdapat banyak IgM dan IgG, dan ketika pasien menjalankan serum neutralization assay, pasien dinyatakan bahwa gejala-gejala covid-19 sudah menurun. Namun, pada penelitian ini ditemukan hasil yang sama bahwa ketika pasien diberikan convalescent plasma tidak membuat pasien pulih total dari covid-19 meskipun hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa viral load didalam tubuh pasien berkurang setelah diberikan convalescent plasma (Shen et al. 2020).

Jadi, dari kedua penelitian tersebut, convalescent plasma ternyata belum bisa dinyatakan efektif dalam menyembuhkan covid-19 secara menyeluruh karena pada penelitian kedua ditunjukkan bahwa covid-19 masih dapat terdeteksi meskipun pasien menunjukkan kurangnya gejala. 

Pada penelitian pertama juga menunjukkan bagaimana pasien yang diberi plasma menunjukkan hasil yang sama dengan pasien yang tidak diberi plasma. Meskipun kenyataannya demikian, bukan artinya convalescent plasma dinyatakan sebagai tidak efektif secara 100%, tetapi masih dibutuhkan lagi penelitian lebih lanjut agar bisa mendapatkan potensi-potensinya secara utuh.

Daftar pustaka

Simonovich VA, Burgos Pratx LD, Scibona P, Beruto MV, Vallone MG, Vzquez C, Savoy N, Giunta DH, Prez LG, Snchez Mdel, et al. 2021. A randomized trial of convalescent plasma in COVID-19 severe pneumonia. New England Journal of Medicine 384:619--629.

Shen C, Wang Z, Zhao F, Yang Y, Li J, Yuan J, Wang F, Li D, Yang M, Xing L, et al. 2020. Treatment of 5 critically ill patients with covid-19 with convalescent plasma. JAMA 323:1582--1589.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun