Kriteria-kriteria yang telah dijelaskan sebelumnya, pasien didalam penelitian ini hanya cukup memenuhi salah satu dari kriteria-kriteria tersebut. Setelah proses pemantauan, pasien dites antibodi covid-19 mereka pada hari ke 0, 2 dan 7. Selain itu dilakukan juga pengujian terhadap kadar ferritin dan D-dimer (Simonovich et al. 2021).
Hasil penemuan
Menghadapi pandemi dalam bentuk apapun tentu sebuah hasil yang diinginkan adalah sebuah hasil yang efektif dan bisa menyembuhkan sebuah penyakit dengan cepat. Tetapi hasil dari penelitian ini menunjukkan hasil yang bertolak belakang dengan harapan kita semua.Â
Penelitian ini menunjukkan bahwa ketika pasien yang diberikan plasma menunjukkan hasil tidak jauh berbeda dari pasien yang tidak diberikan plasma alias placebo.Â
Namun penelitian ini juga didukung oleh penelitian-penelitian sebelum karena penelitian sebelum juga menemukan hasil yang sama yaitu pemberian convalescent plasma menghasilkan hasil yang tidak jauh beda dari yang tidak diberi plasma (Simonovich et al. 2021).
Dengan adanya hasil yang menunjukkan bahwa tentu akan ada kekhawatiran diantara para masyarakat awam mengenai apakah convalescent plasma ini aman untuk digunakan dalam penyembuhan covid-19.Â
Dari penelitian yang dilakukan penggunaan convalescent plasma telah dibuktikan bahwa penggunaan convalescent plasma bisa menurunkan intermediated immune response pada pasien yang terkena covid-19 secara berat (Simonovich et al. 2021).
Penelitian kedua
Metode penelitian
Pada sebuah penelitian lain yang dilakukan pada 5 pasien yang terkena covid-19 juga menggunakan convalescent plasma sebagai pengobatannya.Â
Convalescent plasma yang diberikan merupakan pasien yang telah sembuh dari covid-19 dan tidak mengidap penyakit lainnya. Kelima pasien tersebut dipantau menggunakan komputer rumah sakit namun pada penelitian kali ini tidak terdapat placebo. Kemudian setelah dipantau, kelima pasien tersebut juga melakukan RT-PCR, elisa dan serum neutralization assay (Shen et al. 2020).