Mohon tunggu...
Santuso
Santuso Mohon Tunggu... Guru - pendidik generasi khoiru ummah

seorang pemuda yang sedang belajar menjadi penulis, linguis, jurnalis, aktivis, dan pendidik idealis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Motivasi Agar Selalu Optimis Menjemput Rizki dari Allah

17 September 2020   06:27 Diperbarui: 31 Oktober 2020   06:18 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman dari saya tentang poin ini ialah saat saya menyiapkan semua hal untuk melamar beasiswa S2. Semua berkas pengajuan beasiswa sudah lengkap dan syarat-syarat penerima beasiswa (seperti IPK cumlaude, dll) sudah sesuai dengan keadaan saya. Namun, kenyataannya saya tidak lolos seleksi. Berhubung pada saat S1 pernah mendapat beasiswa full, semangat untuk mengejar beasiswa S2 tetap ada. Saya coba lagi melamar pada tahun berikutnya dan hasilnya sama seperti sebelumnya. Hiks...hiks... nyesek juga rasanya.

Meskipun begitu, satu hal yang patut saya syukuri adalah ternyata Allah memberikan rizki lain yang lebih baik bagi saya. Pada malam hari ketika saya mengetahui pengumuman tidak lolos beasiswa, pada malam itu juga Allah memberikan hadiah spesial bagi saya dengan kehadiran si buah hati. Alhamdulillah. Proses melahirkan berjalan dengan lancar. Istri dan si buah hati saya dalam keadaan selamat dan sehat.

6. Jika Allah menurunkan rizki, dimana pun berada pasti dapat rizki

Pengalaman unik lainnya yang pernah saya rasakan adalah mendapat rizki di tempat lain. Saat hari raya Idhul Adha sebelum pandemi, lembaga pendidikan tempat saya bekerja biasa mengadakan kurban sehingga semua guru, karyawan, dan murid mendapat daging kurban. Saya berikan daging kurban itu untuk orang tua di kampung. Namun, hari raya Idhul Adha saat pandemi kemarin menjadikan agenda kurban di sekolah ditiadakan. Meski demikian, ternyata Allah memberikan rizki berupa daging kurban di tempat lain yaitu di kampung (karena saya pulang kampung). Padahal sebelumnya, orang tua saya di kampung jarang kebagian daging kurban dari masjid setempat penyelenggara kurban.

Begitu pula, pernah saya mencari mangga di tempat tinggal nenek yang berada di kaki gunung tetapi mangga di sana habis. Padahal di daerah tersebut penghasil mangga yang sangat melimpah. Namun, ternyata saya mendapatkan mangga yang banyak di rumah mertua.

Itulah enam keadaan yang pernah saya alamai tentang keajaiban rizki. Keajaiban rizki untuk setiap orang bisa jadi berbeda-beda. Meskipun begitu, semoga pengalaman dari saya ini bisa memberikan inspirasi dan menambah motivasi kepada kita semua untuk selalu optimis dalam menjemput rizki dari Allah ini. Selanjutnya, agar rizki kita diperlancar dan diberkahi oleh Allah, kita harus menantiasa mendekatkan diri kepada Allah, hindari maksimat, istiqomah menjalankan perintah yang wajib, dan meningkatkan amalan sunnah, seperti bersedekah, dll.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun