Terkait rizki (bahasa Indonesia: rezeki), kita semua yang hidup di dunia ini adalah makhluk yang senantiasa mendapat rizki dari Allah. Hal itu telah dijelaskan oleh Allah dalam firman-Nya di Qur'an surat Huud ayat 6. Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa Dia menjamin rizki semua makhluknya yang hidup di dunia. Firman Allah satu ini yang seharusnya menjadi motivasi kita untuk selalu optimis menjalani hidup karena setiap makhluk yang hidup pasti dijamin rizkinya oleh Allah.
Satu hal yang harus dipahami betul tentang rizki ialah rizki itu pemberian dari Allah, bukan dari manusia. Rizki merupakan qodho' atau ketetapan dari Allah sehingga hal ini menjadi wilayah Allah dan Dia yang mengaturnya. Adapun wilayah manusia ialah berusaha atau ber-ikhtiar untuk menjemputnya.
Karena ini adalah qodho', apabila  Allah sedang menyempitkan rizki seseorang, semaksimal apapun ia berusaha, ia tidak akan mendapatkan rizki banyak. Begitu pula, sesulit apapun keadaan manusia, jika Allah melancarkan rizkinya, tentu ia akan mendapatkan rizkinya dengan mudah.
Ngomong-ngomong tentang rizki, saya ingin berbagi pengalaman pribadi tentang mendapat rizki dalam beberapa keadaan. Namanya juga qodho' Allah dan manusia hanya bisa berikhtiar, adakalanya rizki yang saya terima sesuai dengan ikhtiar, adakalanya juga berbeda dengan ikhtiar yang telah dicurahkan. Bahkan, adakalanya saya mendapat rizki dalam keadaan tidak melakukan ikhtiar apapun pun. Itulah yang disebut keajaiban rizki.
Saya ceritakan pengalaman saya sekadar berbagi inspirasi dan motivasi agar selalu optimis menjemput rizki dari Allah.
1. Rizki bertambah setelah berkeluarga
Pengalaman yang sangat saya rasakan tentang keajaiban rizki dari Allah ini adalah saat saya menikah. Sebelum menikah, penghasilan saya hanya sebatas Rp 600.000. Namun, setelah menikah, penghasilan saya bertambah. Bahkan, saat saya mulai memiliki seorang buah hati, penghasilan saya bisa bertambah hampir 2,5 kali lipat. Alhamdulillah,.
Meskipun penghasilan saya kecil menurut sebagian orang, poin penting dari pembahasan ini bukan dari besarnya penghasilan, namun berapa kali lipat bertambahnya rizki pasca menikah.Â
Qur'an surat An-Nuur ayat 32 menjadi motivasi bagi saya untuk berani menikah. Dalam ayat tersebut, Allah menjamin rizki bagi orang-orang yang berkeluarga. Nah, bagi Anda yang ragu untuk menikah hanya karena alasan ekonomi, Anda perlu mempelajari tafsir ayat tersebut agar termotivasi. Selain dijamin rizkinya oleh Allah, dengan menikah, kita bisa menyempurnakan separuh agama kita. Hal itu karena separuh ajaran agama Islam berhubungan dengan keluarga.
2. Rizki bertambah setelah bersedekah
Pengalaman pribadi kedua yang paling mengesankan ialah mendapat rizki sepuluh kali lipat dari harta yang disedekahkan. Pada suatu ketika, saya pernah memberi uang Rp 2.000 kepada pengemis. Pada saat itu, saya sedang melakukan perjalan menuju ke rumah teman.