Sebagai seorang hamba yang mengaku beriman kepada Allah dan Rasulnya, kita semestinya taat kepada syariat. Oleh sebab itu, kita jadikan bulan Muharam 1442 H ini menjadi momentum berhijrah ke dalam Islam yang totalitas (kaffah) seperti penjabaran berikut ini.
1) Memperbagus Ibadah Mahdoh dan Menyadari Arti dari Syahadat
Langkah pertama memulai hijrah kita lakukan dengan memperbagus ibadah kita kepada Allah SWT. Maksudnya ialah ibadah kita saat ini harus lebih baik lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.Â
Kita harus senantiasa istiqomah menjalankan ibadah yang wajib dan memperbanyak ibadah sunnah. Â Di samping itu, kita juga harus sadari betul konsekeunsi dari syahadat yang telah kita baca.
Dalam syahadat yang pertama, kita meyakini Allah sebagai satu-satu illah yang disembah, tiada yang lain. Konsekuensi dari hal ini ialah segala hukum yang telah Allah tetapkan wajib kita terima dan jalani. Begitu pula sebaliknya, segala hukum yang bertentangan dengan hukum Allah wajib kita tolak dan buang, seperti hukum demokrasi dan sistem kapitalisme di negeri kita saat ini.
2) Mengubah PenampilanÂ
Hijrah selanjutnya ialah kita harus mengubah penampilan. Maksudnya ialah kita ubah cara berpakaian yang awalnya tidak syar'i menjadi berpakaian yang syar'i. Dalam QS. Al-A'raf ayat 26, Allah menjelaskan bahwa fungsi pakaian ialah untuk menutup aurat.Â
Maka dari itu, kita harus kembalikan fungsi pakaian tersebut sesuai dengan fungsi utamanya yaitu menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut dan aurat perempuan adalah seluruh badan kecuali dua telapak tangan dan wajah.
Baca juga : Mode dan Kewajiban Menutup Aurat
Selain menutup aurat, ada juga sejumlah aturan lain dalam Islam tentang kriteria pakaian syar'i. Aturan tersebut yaitu pakaian tidak ketat, tidak transparan, tidak menyerupai kaum kafir, dan tidak menyerupai lawan jenis. Di samping itu, ada pula aturan tambahan khusus bagi wanita yaitu harus berjilbab (bukan baju potongan), kerudung tidak menyerupai punuk unta, dan tidak tabaruj.
3) Beralih Ke Makanan yang Thoyyib
Hijrah selanjutnya adalah beralih ke makanan yang thoyyib. Allah tidak hanya memerintahkan kita untuk mengonsumsi makanan yang halal saja, namun juga harus thoyyib[6].Â