Peristiwa bulan purnama mempunyai pengaruh tersendiri bagi setiap orang. Bagi kita, bulan purnama adalah saat kita bisa menyaksikan langit malam yang terang. Namun, bagi nelayan, purnama adalah waktunya libur dari melaut.Â
Pasalnya, pada saat itu, ikan-ikan tidak menampakkan dirinya ke permukaan laut sehingga membuat nelayan kesulitan menangkap ikan seperti biasanya.
Banyak nelayan kecil yang libur saat menjelang bulan purnama sampai beberapa hari setelah purnama. Namun, nelayan besar (dengan perahu besar) masih melaut. Alhasil, tangkapan ikan saat itu hanya bergantung pada nelayan besar sehingga jumlah ikan yang tersedia menjadi lebih sedikit dari biasanya. Karena permintaan banyak, harga ikan pun jadi lebih mahal. Hal ini berlangsung sekitar 1 pekan setiap bulannya.
3. Hasil Tangkapan Ikan Saat Ini
Orang-orang dahulu mungkin pernah bercerita kepada kita bahwa pada zaman dahulu hasil tangkapan ikan melimpah. Adapun saat ini, mereka mengeluh karena hasil tangkapan ikan kini semakin sedikit.Â
Jika ingin introspeksi diri, tentunya mereka harus sadari bahwa banyaknya aktivitas masyarakat yang buang sampah dan limbah ke laut serta penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan adalah penyebab utamanya.
Baca juga : Implikasi Zona Gempa Bumi di Jawa Barat, Pesisir Selatan Rawan Tsunami
4. Konsumtif
Sudah menjadi rahasia umum bahwa karakter masyarakat pesisir pada umumnya adalah konsumtif. Mereka sangat royal dengan suka membeli barang. Hal itu semakin royal lagi pada momen tertentu, seperti menjelang hari raya dan saat hasil tangkapan ikan melimpah.Â
Sebaliknya, saat keadaan sedang sulit karena laut sedang tidak bersahabat, mereka akan hidup hemat sebisa mungkin atau bahkan menjual barang-barang mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup.
5. Bibir Pantai yang Menguntungkan