Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

#HariHAMInternasional 2024: Bangkit Dari Trauma, Raih Harmoni Untuk Indonesia Emas!

10 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 10 Desember 2024   13:28 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Stress Management Indonesia

Setiap tanggal 10 Desember, dunia memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Tahun 2024, Indonesia mengusung tema "Harmoni Dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas 2045", sejalan dengan visi besar mewujudkan bangsa yang adil, sejahtera, dan inklusif dalam keberagamannya. Namun, di balik perayaan ini, kita juga perlu mengingat betapa pentingnya mengatasi dampak pelanggaran HAM yang masih membayangi, terutama dari sisi kesehatan mental.

Dampak Pelanggaran HAM pada Kesehatan Mental

Pelanggaran HAM sering meninggalkan luka mendalam, tidak hanya secara fisik, tetapi juga psikologis. Penelitian menunjukkan bahwa trauma akibat kekerasan, konflik, atau diskriminasi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan mental. Berikut adalah beberapa dampak yang paling umum:

1. Dampak Psikologis Langsung

  • Gangguan Stres Pasca-Trauma (PTSD): Korban kekerasan atau konflik, seperti penahanan paksa atau penyiksaan, sering mengalami mimpi buruk, kilas balik trauma, hingga kesulitan menjalani kehidupan normal.

  • Depresi dan Kecemasan: Perasaan tidak berdaya yang muncul akibat diskriminasi atau kekerasan dapat membuat korban tenggelam dalam isolasi sosial dan rasa kehilangan.

  • Gangguan Psikosomatik: Tubuh sering kali menjadi cerminan dari stres kronis. Korban melaporkan gangguan tidur, gemetar tanpa sebab, hingga masalah pencernaan.

2. Trauma Psikososial

Trauma tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga komunitas secara kolektif.

  • Ketakutan Kolektif: Pelanggaran HAM yang sistematis menciptakan budaya ketakutan yang mengekang kebebasan berekspresi.

  • Alienasi Sosial: Banyak korban merasa kehilangan tempat dalam masyarakat mereka sendiri, sehingga proses pemulihan menjadi lebih sulit.

  • Stigmatisasi: Korban kekerasan berbasis gender atau diskriminasi sering kali menghadapi stigma ganda yang memperparah beban psikologis.

3. Dampak pada Hubungan Sosial dan Komunitas

  • Polarisasi Sosial: Konflik berkepanjangan tidak hanya melukai individu, tetapi juga memecah belah masyarakat. Ketegangan antar kelompok dapat bertahan selama generasi.

  • Propaganda dan Distorsi Fakta: Korban sering dipaksa menghadapi narasi yang menyangkal atau mengaburkan kebenaran, menciptakan tekanan psikologis untuk menekan pengalaman traumatis mereka.

Mengatasi Luka, Membangun Harmoni

Merayakan Hari HAM Internasional 2024 bukan hanya soal mengenang perjalanan panjang perjuangan HAM, tetapi juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menyembuhkan luka akibat pelanggaran HAM. Langkah-langkah berikut dapat menjadi jalan menuju harmoni dalam keberagaman:

  1. Pemulihan Trauma melalui Dukungan Psikologis: Pusat rehabilitasi untuk korban kekerasan atau konflik harus diperkuat, dengan menyediakan layanan kesehatan mental berbasis komunitas.

  2. Edukasi HAM untuk Generasi Muda: Penanaman nilai keberagaman dan toleransi di sekolah-sekolah dapat mencegah pelanggaran HAM di masa depan.

  3. Keadilan Restoratif: Memastikan korban mendapatkan pengakuan dan pemulihan, bukan hanya melalui hukum, tetapi juga rekonsiliasi sosial.

Dengan memprioritaskan harmoni dalam keberagaman, Indonesia dapat menjadi negara yang benar-benar merangkul seluruh rakyatnya. Momen Hari HAM Internasional ini menjadi pengingat bahwa perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 harus dimulai dengan menghormati hak asasi setiap individu, tanpa kecuali.

Mari kita jadikan Hari HAM Internasional 2024 sebagai langkah nyata untuk membangun masa depan yang lebih manusiawi, adil, dan penuh kasih. Apa langkah kecil yang bisa kita lakukan hari ini untuk merawat keberagaman?

Penulis Artikel : Lili

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun