Untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan hidup, Anda tentunya perlu untuk bekerja. Kerja memang bukanlah kegiatan yang digemari banyak orang. Karena itu, Anda perlu bekerja secara sehat. Terlalu banyak bekerja, atau dikenal juga sebagai overworking, dapat memperburuk kesehatan mental dan fisik Anda. Overworking adalah sebuah fenomena yang sedang merebak di kalangan pekerja, terutama pekerja muda. Tidak hanya merusak kesehatan mental dan fisik Anda, Overworking dan tuntutan pekerjaan yang terlalu banyak juga dapat menghalangi Anda untuk menikmati hidup Anda.
Overworking dapat menyebabkan kelelahan (Burnout)
Stress kronis yang berkepanjangan menyebabkan kelelahan, atau dikenal juga dengan burnout pada otak. Otak yang mengalami burnout adalah otak yang lebih mudah tersinggung, kurang harapan, dan kurang termotivasi. Salah satu efek yang paling mencolok adalah penipisan gray matter di area otak yang disebut prefrontal cortex (PFC). PFC membantu kita untuk melakukan tindakan yang tepat ketika dihadapi dengan sebuah masalah. PFC juga memberi Anda informasi mengenai diri Anda sendiri dan orang lain, kedua ini nantinya akan membantu otak Anda untuk membangun perspektif. Hal-hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan pengambilan keputusan yang kompleks dan membantu penalaran yang abstrak dan terbuka ketimbang tanggapan yang kaku.
Ketika PFC dipengaruhi oleh burnout, maka fokus dan ingatan Anda akan kena dampaknya. Burnout dapat mempengaruhi Anda untuk lebih rentan membuat kesalahan, dan mempersulit Anda untuk mempelajari hal-hal baru. Burnout juga memperbesar amigdala, bagian otak yang mengatur respons "fight-flight-freeze" dan persepsi ancaman kita. Burnout dapat membuat Anda menjadi lebih sensitif karena sirkuit otak Anda yang mengatur rasa takut, marah, dan persepsi ancaman menjadi lebih kuat.
Anda juga dapat terpengaruh oleh 2 perasaan lain karena Burnout: rasa ketidakmampuan, perasaan seperti Anda tidak benar-benar menyelesaikan sesuatu lagi, dan sinisme, rasa keterasingan, baik dari pekerjaan itu sendiri atau dari orang lain. Pulang untuk beristirahat tanpa alat atau fasilitas untuk mengatasi kedua perasaan ini sudah terbukti sebagai cara yang tidak terlalu efektif. Rasa sinisme bisa membuat Anda merasa terasingkan. Anda jadi menghabiskan lebih sedikit waktu untuk merasa terhubung dengan rekan kerja Anda. Jadi disinilah masalah menjadi lebih rumit.
Cara Menyembuhkan Burnout
Pertama, tanyakan kepada diri Anda: perhatikan apa perasaan yang paling sering Anda rasakan? Kelelahan? Pemisahan? Merasa kehilangan motivasi?
Kemudian, Anda dapat melakukan salah satu atau beberapa metode ini:
Cari self-help resourcesÂ
Pastikan diri Anda untuk istirahat yang cukup
Bermeditasi
Curahkan perasaan Anda pada seseorang yang Anda percaya
Selanjutnya, perhatikan kapan Anda merasakan pencapaian, dan pastikan Anda merasakan pencapaian setiap hari, walaupun itu dari hal-hal kecil. Rasa pencapaian dapat muncul dari dalam diri Anda secara perlahan, dimulai dari menyelesaikan olahraga, proyek, atau tugas kecil seperti membereskan tempat tidur. Pencapaian yang kecil pun bisa menjadi berarti, jadi perhatikan pencapaian kecil dalam hidup Anda dan semangatkan diri Anda tiap kali Anda membuat pencapaian kecil.
Memang penting untuk memenuhi ambisi dan tuntutan kehidupan Anda, namun menjaga kesehatan Otak Anda juga sama pentingnya. Perusahaan dapat mengganti Anda, namun bagi keluarga dan orang-orang terdekat, Anda tidak bisa diganti. Bila bukan Anda sendiri yang merawat diri Anda, siapa lagi?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H