Mohon tunggu...
Stress Management Indonesia
Stress Management Indonesia Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mental Health Company

Neuroscience, Holistic, and Humanistic solution centre with the healthy start from home based programme. HappySelf by Stress Management Indonesia: https://www.kompasiana.com/happyself

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Lagi Pacaran? Waspada 10 Red Flag Berikut! | Written by Futiha

16 November 2022   21:06 Diperbarui: 6 Januari 2023   10:58 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan yang sedang adu mulut (Foto Ilustrasi: Timur Weber-Pexels)

Jakarta, 16 November 2022 -- Orang yang biasa disebut Red Flag pada umumnya memiliki masalah yang mirip dengan gejala pasif-agresif. Gangguan kepribadian pasif-agresif (PAPD) tidak dianggap sebagai diagnosis psikiatri resmi, namun dalam bidang psikiatri, PAPD telah dilihat dalam berbagai cara, termasuk sifat atau sindrom kepribadian, pola perilaku dinamis, atau gangguan kepribadian negatif. 

Terlepas dari klasifikasinya, itu adalah masalah nyata bagi banyak orang yang dapat menghalangi hubungan yang sehat di semua bidang kehidupan.

Secara lahiriah, orang pasif-agresif tampak menyenangkan, tetapi secara internal, mereka merasa frustasi, marah, atau negatif. Mereka sering merasa tidak aman, memiliki harga diri yang rendah, atau takut orang tidak akan menyukai mereka jika mereka menyatakan ketidaksetujuan. Sikap inilah yang merupakan salah satu ciri utama  seseorang dengan Red Flag.

Red flag dalam hubungan merujuk pada berbagai alasan mengapa seseorang harus meninggalkan pasangannya. Artinya, hubungan saat ini mungkin tidak sehat atau mengarah ke arah negatif, jadi lebih baik diakhiri. Penting sekali bagi kita untuk belajar mengenali tanda-tanda peringatan dalam suatu hubungan. 

Selain tidak menjadi korban, hal ini juga dapat membantu anda menghindari sakit hati dari hubungan yang tidak memiliki fungsi di kemudian hari. 

APA YANG MENYEBABKAN PERILAKU PASIF-AGRESIF?

Para ahli menunjukkan faktor genetik dan lingkungan dalam perkembangan gangguan kepribadian pasif-agresif. Sebuah studi tentang anak kembar di Journal of Personality Disorders menunjukkan bahwa heritabilitas menyumbang 50% dari risiko seseorang untuk sifat ini. Beberapa makalah penelitian telah melihat faktor lingkungan yang berkontribusi pada tipe kepribadian ini dan menyimpulkan bahwa berikut ini meningkatkan risiko seseorang:

  1. Pengasuhan yang tidak efektif atau keras

  2. Trauma atau pelecehan masa kecil

  3. Menelantarkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun