Mohon tunggu...
StratX KG Media
StratX KG Media Mohon Tunggu... Konsultan - stratx.id

Perusahaan riset dan konsultansi marketing. Berbagi konten mengenai data, temuan, dan riset untuk kembangkan brand dari perspektif manusia dan kultur Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Di Balik Hari Kasih Sayang

14 Februari 2022   11:29 Diperbarui: 14 Februari 2022   11:32 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walau bukan berasal dari tradisi di Indonesia, Hari Valentine kerap digunakan oleh brand, marketers, dan beberapa pihak terkait lainnya sebagai momen untuk mengomunikasikan kampanye mereka. Pada hari tersebut, tema kasih sayang merebak hampir di semua tempat.

Rasa kasih sayang umumnya ditujukan kepada sosok yang dianggap paling berharga, paling dihormati, dan paling dicintai. Menunjukan rasa itu dengan berbagai bentuk dan cara menjadi hal yang paling umum untuk brand kampanyekan.

Warna merah, merah muda, bentuk hati, bunga, cokelat, boneka menjadi bagian-bagian umum dari dekorasi kampanye brand yang ikut berpartisipasi merayakan Hari Kasih Sayang ini. Well, tidak ada yang salah dengan hal tersebut.

Akan tetapi, apakah kampanye dengan komunikasi seperti itu masih relevan di tahun ini?

Berangkat dari keresahan tersebut, StratX KG Media melakukan studi singkat dengan metode survey online dan mendapatkan 136 responden di mana mayoritas adalah perempuan (55,88% dan laki-laki (44,12%) saja. Kebanyakan dari mereka tinggal di Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Kami menemukan berbagai insight menarik yang berpotensi menjadi landasan untuk brand dalam menyusun strategi komunikasi yang berhubungan dengan masa ini.

Mari Bicara Soal Kasih Sayang

Mendefinisikan sebuah perasaan sepertinya menjadi hal yang menantang untuk hampir semua orang, apalagi mendefinisikan kasih sayang. Akan tetapi, kami menemukan berbagai respon yang menarik dari audience di dalam studi ini ketika diminta untuk menjawab apa itu kasih sayang.

Mayoritas dari mereka mengemukakan bahwa kasih sayang adalah berbagai macam bentuk perasaan. Yang paling utama adalah rasa tulus. Mayoritas audience menjawab rasa tulus (18%) sebagai definisi kasih sayang. Hal ini bisa diinterpretasikan bahwa rasa tulus merupakan rasa yang diprioritaskan untuk mengemukakan kasih sayang.

Bicara soal makna kasih sayang tentu tidak akan berjauhan dengan bagaimana bentuk kasih sayang itu sendiri. Mayoritas audience menyatakan bahwa memberi perhatian (45%) dan mau mendengarkan keluh kesah (12%) adalah bentuk kasih sayang yang paling mudah dilakukan.

screen-shot-2022-02-14-at-11-11-51-6209d9c61e0cba1c154cdaa9.png
screen-shot-2022-02-14-at-11-11-51-6209d9c61e0cba1c154cdaa9.png
Kemudian, insight menarik lainnya yang StratX KG Media temukan adalah mayoritas audience sepakat bahwa kasih sayang ternyata tidak selalu ke sesama manusia. Pada umumnya, kampanye di Hari Valentine berisikan bagaimana menyampaikan rasa kasih sayang dan cinta ke sesama manusia saja. Akan tetapi, kami menemukan bahwa mayoritas audience menyatakan kasih sayang bisa diberikan ke apapun.

Mereka menyatakan hewan atau binatang peliharaan (63%) juga bisa menjadi target untuk menerima kasih sayang. Lebih menariknya lagi, mereka juga sepakat bahwa lingkungan (31%) juga bisa menerima kasih sayang dari mereka. Poin ini begitu menarik bahwa subjek penerima kasih sayang ternyata tidak hanya manusia, tetapi bisa bentuk apapun. Insight ini bisa ditandai oleh brand sebagai landasan untuk membuat strategi komunikasi yang berbeda dengan yang lainnya.

Bentuk Selebrasi di Hari Kasih Sayang

Setelah mengetahui bagaimana pendapat audience tentang makna kasih sayang dan siapa yang berhak menerima kasih sayang tersebut, hal selanjutnya yang bersinggungan adalah bagaimana cara mereka merayakan hari kasih sayang ini.

Selain memberikan ketulusan serta perhatian, mayoritas audience cukup sering memberikan hadiah kepada yang mereka sayang.

screen-shot-2022-02-14-at-11-13-43-6209d9e6b4616e7b2309def3.png
screen-shot-2022-02-14-at-11-13-43-6209d9e6b4616e7b2309def3.png
67% menyatakan cukup sering memberikan hadiah sebagai bentuk kasih sayang mereka terhadap sosok yang disayangi. Poin ini bisa diinterpretasikan bahwa mayoritas audience juga butuh sebuah simbol yang menggambarkan rasa sayangnya. Memberikan hadiah menjadi cara utama mereka untuk menunjukan hal tersebut.

Poin selanjutnya yang tidak kalah menarik adalah hadiah seperti apa yang menurut mereka cocok menjadi sebuah simbol kasih sayang.

screen-shot-2022-02-14-at-11-15-21-6209d9fc77cadb3709775442.png
screen-shot-2022-02-14-at-11-15-21-6209d9fc77cadb3709775442.png
Pada umumnya, mayoritas audience memberikan makanan & minuman, uang, sampai voucher belanja sebagai simbol kasih sayangnya. Berbagai bentuk hadiah tersebut merupakan simbol umum yang sudah terjadi selama ini.

Hal menarik dari data di atas adalah ternyata ada sebagian dari mereka yang memberikan emas (5%) dan juga investasi (2%) sebagai simbol kasih sayang. Walau angkanya kecil dibandingkan dengan yang lain, tapi hal ini menarik untuk diketahui lebih dalam lagi. Emas dan investasi adalah komoditi yang nilainya diprediksi terus naik. Walau tetap akan menghadapi volatilitas, hadiah dalam bentuk investasi mempunyai manfaat jangka panjang.

Sayang Dengan Diri Sendiri: Sebuah Apresiasi

Jika data-data di atas menunjukan bagaimana mayoritas audience menentukan pilihan hadiah mereka untuk diberikan kepada sosok yang disayangi, ternyata sebelum ke sosok lain, mereka juga menyayangi diri sendiri terlebih dahulu.

Mayoritas audience menyatakan pernah mengapresiasi diri sendiri. Biasanya hal ini mereka lakukan setelah melewati hal-hal penting di dalam dirinya. Sebagai contoh sederhana, setelah bekerja satu bulan penuh -- apresiasi akan dilakukan setelah menerima gaji. Bentuk apresiasi untuk diri sendiri pun beragam.

screen-shot-2022-02-14-at-11-16-47-6209da1b1e0cba794075bbb4.png
screen-shot-2022-02-14-at-11-16-47-6209da1b1e0cba794075bbb4.png
Mayoritas audience menyatakan bahwa bentuk apresiasi diri sendiri seperti membeli makanan dan minuman yang enak (65,40%), pergi liburan atau traveling (52,90%), sampai membeli barang incaran (50,70%). Deretan hal tersebut tentu sudah menjadi hal umum dan wajar yang dilakukan mereka sebagai bentuk apresiasi diri sendiri.

Namun hal menarik yang bisa diketahui lebih dalam dari data di atas adalah ada sebagian audience yang menyatakan bahwa melakukan investasi (12,50%) adalah bentuk apresiasi untuk dirinya. Poin ini begitu menarik untuk dibahas lebih jauh lagi terutama untuk brand fintech, atau bank dan pihak lainnya yang terkait.

Jadi, Bagaimana Dengan Hari Valentine?

Berbagai data dan penjelasan di atas sudah mengungkap bagaimana audience menanggapi kasih sayang dan cara menunjukannya. Akan tetapi, bagaimana dengan Hari Valentine?

Cukup menarik jika jawabannya mayoritas dari audience (73%) di dalam studi ini ternyata tidak merayakan Hari Valentine. Hanya (27%) saja yang merayakan Hari Kasih Sayang ini.

Cara mereka yang merayakan Hari Valentine juga cukup umum. Mulai dari pergi makan, memberi hadiah atau coklat ke pasangan, dan pergi jalan-jalan. Akan tetapi, ada hal unik yang bisa diketahui juga dari data di bawah ini.

screen-shot-2022-02-14-at-11-18-05-6209da2f77cadb34d6306903.png
screen-shot-2022-02-14-at-11-18-05-6209da2f77cadb34d6306903.png
Walau jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan aktivitas lainnya, tetapi bersyukur (2,70%), ibadah (2,70%), sampai introspeksi diri (2,70%) menjadi aktivitas di Hari Valentine yang tidak umum dilakukan.

Bisa diinterpretasikan konsep self love pada Hari Valentine ternyata berkaitan. Data di atas membuktikan bahwa kasih sayang tidak selalu dengan orang lain atau sosok lain melainkan diri sendiri.

Insight, Insight, Insight

Dari penjelasan di atas, banyak insight menarik yang bisa digarisbawahi oleh brand sebagai landasan untuk membuat strategi komunikasi yang berbeda dari yang lain.

  • Kasih sayang bisa diungkapkan ke siapapun dan apapun. Hewan dan lingkungan sekitar bisa jadi variabel baru dalam komunikasi brand terkait Hari Valentine nanti.
  • Memberikan hadiah masih jadi bentuk selebrasi di hari kasih sayang. Emas dan investasi jadi alternatif hadiah yang menarik untuk di strategi komunikasi brand.
  • Konsep self love atau apresiasi terhadap diri sendiri menjadi hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan oleh mayoritas audience. Investasi jadi salah satu bentuk apresiasi diri sendiri yang menarik untuk dikomunikasikan oleh brand.
  • Bersyukur, beribadah, dan intropeksi diri menjadi hal yang dilakukan oleh mereka yang tidak merayakan Hari Valentine. Poin ini menguatkan konsep self love adalah fundamental dalam hidup mereka.

Jadi, Apa yang Brand Bisa Lakukan? 

Dari beberapa insight menarik yang sudah disebutkan di atas -- banyak hal yang brand bisa lakukan.

Seperti mengomunikasikan kasih sayang untuk siapapun dan apapun. Alih-alih ikut merayakan Hari Valentine dengan pasangan, brand bisa membuat komunikasi baru dengan memperlihatkan kasih sayang bisa diberikan kepada hewan peliharaan atau bahkan lingkungan sekitar. Tidak hanya di Hari Valentine, brand bisa mengomunikasikan hal ini pada momen-momen lain.

Brand bisa menyisipkan pesan bahwa mengasihi lingkungan sekitar tentu akan berdampak positif untuk kelangsungan hidup manusia. Pesan-pesan menjaga lingkungan seperti jangan membuang sampah sembarang, mengurangi pemakaian plastik, sampai mengurangi jejak karbon bisa dikemas dengan tema 'kasih sayang' sehingga ada komunikasi baru yang audience bisa terima.

Dengan melakukan hal ini, secara tidak langsung brand juga memperlihatkan bahwa dirinya peduli dengan lingkungan sekitar. Hal ini tentu akan membuat brand mempunyai nilai positif di mata audiencenya.

Kemudian, hal lain yang bisa brand lakukan -- terutama brand yang berasal dari sektor fintech, perbankan dan lainnya, bisa mengomunikasikan bahwa hadiah kasih sayang yang bermanfaat adalah hadiah yang nilainya tidak berkurang bahkan semakin bertambah.

Emas dan alat investasinya bisa jadi objek brand untuk mengomunikasikan hal ini. Di poin ini, brand bisa memposisikan dirinya sebagai mentor literasi keuangan yang bisa memberitahu bahwa investasi adalah salah satu cara audience untuk mempunyai jaminan keuangan di masa depan.

Bicara kasih sayang tentu tidak melulu soal pasangan. Dari insight di atas, bisa dilihat bahwa konsep self love menjadi sesuatu yang penting untuk audience. Apresiasi diri menjadi hal yang dilakukan mereka ketika sudah melewati hal-hal penting di dalam hidupnya.

Self love ini bisa brand angkat sebagai komunikasi utama di sebuah kampanye. Brand bisa memberitahu bagaimana self love ini bisa dilakukan dengan baik. Terkait dengan insight selanjutnya, ada sebagian audience yang merayakan Hari Valentine dengan bersyukur, berdoa, dan juga intropeksi diri.

Hal ini jelas sangat berhubungan dengan self love sehingga bisa diinterpretasikan bahwa audience menginginkan ketenangan sesekali dalam hidupnya untuk melakukan self love tersebut. Di poin ini, brand bisa hadir untuk mereka.

Salah satu contoh apa yang brand bisa lakukan untuk mereka adalah memberikan tiket perjalanan sekaligus hotel dan beserta beberapa fasilitasnya hanya untuk satu orang yang ingin merayakan Hari Valentine dengan konsep self love dan juga healing. Tentu, contoh ini bisa diterapkan di hal lain sesuai dengan image dan produk atau service yang dimiliki oleh brand.

Satu hal yang jelas brand bisa lakukan sebelum memilih rekomendasi mana yang akan dilakukan adalah riset atau survey. Brand perlu mengetahui lebih dalam lagi bagaimana persona audiencenya sehingga bisa mencocokan apa yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, StratX KG Media hadir untuk kebutuhan tersebut. Brand bisa berdiskusi dengan kami untuk melakukan riset mendalam terkait insight-insight lain yang brand butuhkan.

Terlepas dari semua penjelasan yang ada di atas, satu hal yang brand perlu ingat adalah semangat untuk memberi perhatian dan menebarkan kasih sayang di hari apapun dan di momen apapun. Hari Valentine hanyalah satu hari dari sekian banyaknya waktu untuk mengungkapkan kasih sayang terhadap siapapun dan apapun. Harapannya, dengan brand memberikan perhatian kepada audiencenya -- audience pun akan memberikan perhatiannya lagi untuk brand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun