Mohon tunggu...
Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika

Menulis 📝 memang mudah ✔, tetapi menjadi penulislah 📚 yang sulit ♻ . So,jangan pernah berhenti 🔚 jika punya tekad yang kuat💪dalam menulis📝.Tetap optimis dan yakin✊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penyimpangan Nilai-nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari Berdasarkan Al-Qur'an

26 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 26 Oktober 2021   22:47 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, M.H. (dosen Fakultas Hukum Unissula)
Penulis : Siti Nurjanah (mahasiswa Prodi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula)

Akan menjelaskan mengenai :

PENYIMPANGAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI BERDASARKAN AL-QUR'AN

  Dalam hidup pasti kita tidak akan jauh dari yang namanya pelanggaran. Bahkan hampir setiap hari kita sering melakukan pelanggaran tetapi,kita tidak menyadarinya karena kita hanya menjalani apa yang akan kita lakukan hari ini dan seterusnya bukan memikirkan apa yang kita lakukan itu pelanggaran atau bukan.Oleh karena itu,mari  kita simak contoh pelangaran nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.

1.PENYIMPANGAN SILA PERTAMA “KETUHANAN YANG MAHA ESA”

JAKARTA-Kejadian Pembakaran Gereja di Aceh Singkil.

   Pembakaran tempat ibadah adalah suatu bentuk pelanggaran.Seharusnya,kita sebagai manusia yang baik kita harus menjaga dengan baik tempat ibadah kita agar tetap terjaga dan terawat,bukan malah kita merusaknya dengan cara membakarnya.

   Sebagaimana dijelaskan dalam QS. Al-Hajj Ayat 40 Tentang Larangan Merusak Tempat Ibadah yang berbunyi :

ۨالَّذِيْنَ اُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ اِلَّآ اَنْ يَّقُوْلُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ۗوَلَوْلَا دَفْعُ اللّٰهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَّهُدِّمَتْ صَوَامِعُ

وَبِيَعٌ وَّصَلَوٰتٌ وَّمَسٰجِدُ يُذْكَرُ فِيْهَا اسْمُ اللّٰهِ كَثِيْرًاۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗۗ اِنَّ اللّٰهَ لَقَوِيٌّ عَزِيْزٌ

Artinya :

“(yaitu) orang-orang yang diusir dari kampung halamannya tanpa alasan yang benar, hanya karena mereka berkata, “Tuhan kami ialah Allah.” Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentu telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadah orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Mahaperkasa”.

   Oleh karena itu,kita sebagai seseorang yang memiliki kepercayaan masing-masing kita harus memiliki sikap toleransi terhadap antarumat beragama dan menghormati oranglain yang berbeda agama sehingga akan terjalin persaudaraan yang erat antarumat beragama yang satu dengan yang lain.

2.PENYIMPANGAN SILA KEDUA “KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”

 Kita pasti tahu bahkan mungkin sering melihat anak-anak dibawah umur tersebut berada dijalanan mencari botol bekas,berjualan koran,mengemis dll.

  Apa yang akan kalian rasakan jika melihat keadaan anak-anak seperti itu,yang seharusnya,masa-masa umurnya masih senang bermain dengan temannya,bercanda,tertawa bersama tetapi harus bekerja mencari uang untuk memenuhi hidupnya.

  Dalam al-Qur’an telah di jelaskan anak berhak untuk dapat hidup, tumbuh dan berkembang sebagaimana firman Allah Surat Al-Isra’ Ayat 31 sebagai berikut :

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

Artinya :

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar’’. (Q.S. al-Isra’: 31)” 

  Pengacara Jakarta-Masalah tentang mempekerjakan anak dibawah umur telah diatur dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan).Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa batas usia anak boleh dipekerjakan adalah yang berumur 15 tahun baik itu perempuan atau laki-laki.

Al-Qur’an juga menjelaskan dalam tafsir al-Azhar , bahwa anak adalah ujian bagi orang tua.Dalam QS. Al-Anfal Ayat 28 yang berbunyi :

.وَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَآ اَمْوَالُكُمْ وَاَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۙوَّاَنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗٓ اَجْرٌ عَظِيْمٌ ࣖ

Artinya :

“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar”.

  Oleh karena itu,sebagai orangtua kita tidak boleh mempekerjakan anaknya ketika masih dibawah umur,karena kewajiban anak adalah menuntut ilmu sekiranya minimal 12 tahun dan jika memang mampu bisa sampai keperguruan tinggi.

3.PENYIMPANGAN SILA KETIGA “PERSATUAN INDONESIA”

   Mungkin kita tidak merasa asing lagi jika mendengar masalah “Tawuran Antar Pelajar” karena masalah ini sering terjadi khususnya dikalangan pelajar SMP sampai SMA/SMK bahkan dikalangan pelajar Sekolah Dasar pun bisa terjadi.

   Mengapa sih masalah ini terjadi ? apa penyebabnya ? dan bagaimana dampaknya jika terjadi masalah tersebut ? pasti setiap orang bertanya-tanya tentang masalah ini.

Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat Ayat 11 : 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَىٰ أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ ۖوَلَاتَلْمِزُواأَنْفُسَكُمْوَلَاتَنَابَزُوابِالْأَلْقَابِۖبِئْسَالِاسْمُالْفُسُوقُ بَعْدَ الْإِيمَانِ ۚوَمَنْلَمْيَتُبْفَأُولَٰئِكَهُمُالظَّالِمُونَ

Artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kuam ynag lain, karena boleh jadi mereka yang diolok-olokan lebih baik dari mereka yang mengolok-olok, dan jangan pula perempuan-perempuan mengolok-olokan perempuan yang lain karena boleh jadi perempuan yang diolok-olokkan lebih baik dari perempuan yang mengolok-olok. dan janganlah saling mencela satu sama lain, dan jangan memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) sesudah beriman. dan Barang siapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.” 

  Pada dasarnya,tawuran antar pelajar biasanya terjadi karena adanya pertentangan antar pelajar satu sama lain,yang menjadi penyebab dari masalah itu adalah karena beberapa faktor seperti faktor keluarga,lingkungan,pergaulan dll.Dan kemudian dampaknya juga akan Kembali kepada diri setiap pelajar sendiri dan bahkan akibat kerisuhan,kekacauan yang dilakukan antar pelajar itu dapat mengganggu keamanan dilingkungan sekitar.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling dibenci oleh Allah adalah orang yang sangat sengit dalam bertengkar” (H.R.Bukhari,At tirmidzi dan Nasa’i)

   Oleh karena itu,untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antar pelajar tersebut,sesame pelajar harus menjalin tali silaturahmi yang baik dan kuat agar pertentangan atau perselisihan tersebut tidak terulang kembali nantinya.

 4.PENYIMPANGAN SILA KEEMPAT “KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN”

   Bagaimana sih perasaan kalian ketika sedang berpendapat tetapi diabaikan ? mungkin kita tidak tahu perasaan seseorang bagaimana ketika seseorang tersebut sedang menyampaikan pendapatnya tetapi kita mengabaikanya.Tetapi mungkin kita akan berfikir bahwa orang itu baik-bak saja dan mengabaikannya.

   Harian Bernas.com-Ketika sedang berusaha untuk mengerjakan suatu hal yang penting,ada baiknya kita tidak mengabaikan pendapat yang sudah diberikan kepada kita,karena mungkin pendapat itu baik untuk kita lakukan.

Dalam QS. An-Nisa' Ayat 59 yang berbunyi :

...فَاِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلَى اللّٰهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ ذٰلِكَ خَيْرٌ وَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلًا ࣖ

Artinya :

"…Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.

  Mengabaikan pendapat orang lain artinya kita tidak peduli terhadap apa yang dikatakan orang lain.Padahal kita tidak tahu apakah yang dikatakannya benar sebuah kenyataan atau tidak tetapi,alangkah baiknya jika kita itu tidak mengabaikan terlebih dahulu pendapat seseorang tersebut,kita harus mendengarkannya dengan baik apa yang dikatakannya sehingga ketika selesai pendapat yang telah diberikannya kita dapat memilah apakah itu sesuai atau tidak untuk kita lakukan.

Sebagaimana juga dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 18 yang berbunyi :

الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ

Artinya :

 “(Yaitu, orang-orang yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya) mengikuti sesuatu yang mengandung kemaslahatan bagi mereka. (Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal) yang mempunyai pikiran.

  Oleh karena itu,jauhkanlah dari sekarang sifat abai kita terhadap orang lain,jangan sampai sifat abai menguasai diri kita.Karna pasti akan berdampak kepada hal buruk jika terus ada dan menetap pada diri kita.Mungkin sulit menghilangkan sifat abai kita yang sudah ada sejak lama,tetapi jika kita yakin,bertekad ingin mengubahnya maka suatu saat akan hilang dengan sendirinya sifat abai terhadap oranglain tersebut seiring dengan berjalannya waktu.

5.PENYIMPANGAN SILA KELIMA “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”

  Bagaimana sih respon orangtua ketika anak berkata “itu tidak adil?”.

   Mungkin setiap anak akan merasakan ketidakadilan tetapi pada dasarnya kenyataan itu tidak benar,karena sebagai orangtua juga pasti akan memberikan sebuah keadilan kepada anak-anaknya.Hanya saja mungkin apa yang akan diberikan orangtua itu tidak sama dari anak yang lainnya.

  Bukan maksud untuk membedakannya,tetapi sebagai orang tua pasti tahu setiap kebutuhan anak yang satu dengan yang lain itu beda jadi kita tidak bisa menyamakannya.

Dalam Al-Qur’an Surah An-Nisa : 58 yang berbunyi :

وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا….

Artinya :

“…Dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S An-Nisa: 58)

   Contoh kecil saja seperti ini,ada sebuah keluarga memiliki dua anak.Anak pertama sudah lulus SMA dan ingin melanjutkan kejenjang perguruan tinggi dan dia membutuhkan sebuah laptop sehingga dibelikanlah oleh kedua orangtuanya,sedangkan anak kedua masih SD.Apakah sebagai orang tua akan membelikan barang yang sama kepada anak kedua tersebut?Dan apakah anak tersebut merasa tidak adil karena tidak dibelikan?Jawabannya sudah pasti tidak,karena itu bukan kebutuhannya sekarang tapi nanti dan agar anak kedua itu tidak merasa iri maka sebagai orang tua harus memberi pengertian misalnya berkata kalau suatu saat juga akan sama dibelikan,hanya saja waktunya yang berbeda.

Sebagaimana juga dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Ma'idah Ayat 8 yang berbunyi :

ۖ... وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ...

Artinya :

“Dan jangan sekali-kali kebencian kalian terhadap sesuatu kaum mendorong kalian untuk berlaku tidak adil.”

   Jadi,adil bukanlah sesuatu yang sama.Melainkan adil adalah kita memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan setiap individu tersebut sehingga apa yang memang dibutuhkan itu diberikan dan yang tidak menjadi kebutuhan nanti pada waktunya.

AKHIR KATA DARI SAYA SEMOGA BERMANFAAT DAN TERIMAKASIH TELAH MEMBACANYA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun