Dosen Pengampu : Dr. Ira Alia Maerani, M.H. (dosen Fakultas Hukum Unissula)
Penulis : Siti Nurjanah (mahasiswa Prodi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unissula)
Akan menjelaskan mengenai :
PENYIMPANGAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dalam hidup pasti kita tidak akan jauh dari yang namanya pelanggaran.Bahkan hampir setiap hari kita sering melakukan pelanggaran,tetapi kita tidak menyadarinya karena kita hanya menjalani apa yang akan kita lakukan hari ini dan seterusnya bukan memikirkan apa yang kita lakukan itu pelanggaran atau bukan.Oleh karena itu,mari kita simak contoh pelangaran nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
1.PENYIMPANGAN SILA PERTAMA “KETUHANAN YANG MAHA ESA”
JAKARTA-Kejadian Pembakaran Gereja di Aceh Singkil.
Pembakaran tempat ibadah adalah suatu bentuk pelanggaran.Seharusnya,kita sebagai manusia yang baik kita harus menjaga dengan baik tempat ibadah kita agar tetap terjaga dan terawat,bukan malah kita merusaknya dengan cara membakarnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Hajj Ayat 40 tentang Larangan Merusak Tempat Ibadah yang artinya :
“Dan sekiranya allah tiada menolak (keganasan) Sebagian manusia dengan Sebagian yang lain,tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani,gereja,rumah-rumah ibadah orang yahudi dan masjid-masjid”
Oleh karena itu,kita sebagai seseorang yang memiliki kepercayaan masing-masing kita harus memiliki sikap toleransi terhadap antarumat beragama dan menghormati oranglain yang berbeda agama sehingga akan terjalin persaudaraan yang erat antarumat beragama yang satu dengan yang lainnya.
2.PENYIMPANGAN SILA KEDUA “KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB”
Seperti yang kita tahu bahkan mungkin sering melihat anak-anak dibawah umur tersebut berada dijalanan mencari botol bekas,berjualan koran,mengemis dll.
Apa yang akan kalian rasakan jika melihat keadaan anak-anak seperti itu,yang seharusnya,masa-masa umurnya masih senang bermain dengan temannya,bercanda,tertawa bersama tetapi harus bekerja mencari uang untuk memenuhi hidupnya.
Pengacara Jakarta-Masalah tentang mempekerjakan anak dibawah umur telah diatur dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan (UU Ketenagakerjaan).Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa batas usia anak boleh dipekerjakan adalah yang berumur 15 tahun baik itu perempuan atau laki-laki.Oleh karena itu,sebagai orangtua kita tidak boleh mempekerjakan anaknya ketika masih dibawah umur,karena kewajiban anak adalah menuntut ilmu sekiranya minimal 12 tahun dan jika memang mampu bisa sampai keperguruan tinggi.
3.PENYIMPANGAN SILA KETIGA “PERSATUAN INDONESIA”
Mungkin kita tidak merasa asing lagi jika mendengar masalah “Tawuran Antar Pelajar” karena masalah ini sering terjadi khususnya dikalangan pelajar SMP sampai SMA/SMK bahkan dikalangan pelajar Sekolah Dasar pun bisa terjadi.
Mengapa sih masalah ini terjadi ? apa penyebabnya ? dan bagaimana dampaknya jika terjadi masalah tersebut ? pasti setiap orang bertanya-tanya tentang masalah ini.
Pada dasarnya,tawuran antar pelajar biasanya terjadi karena adanya pertentangan antar pelajar satu sama lain,yang menjadi penyebab dari masalah itu adalah karena beberapa faktor seperti faktor keluarga,lingkungan,pergaulan dll.Dan kemudian dampaknya juga akan Kembali kepada diri setiap pelajar sendiri dan bahkan akibat kerisuhan,kekacauan yang dilakukan antar pelajar itu dapat mengganggu keamanan dilingkungan sekitar.
Oleh karena itu,untuk mengantisipasi terjadinya tawuran antar pelajar tersebut,sesame pelajar harus menjalin tali silaturahmi yang baik dan kuat agar pertentangan atau perselisihan tersebut tidak terulang kembali nantinya.
4.PENYIMPANGAN SILA KEEMPAT “KERAKYATAN YANG DI PIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN”
Bagaimana sih perasaan kalian ketika sedang berpendapat tetapi diabaikan ? mungkin kita tidak tahu perasaan seseorang bagaimana ketika seseorang tersebut sedang menyampaikan pendapatnya tetapi kita mengabaikanya.Tetapi mungkin kita akan berfikir bahwa orang itu baik-bak saja dan mengabaikannya.
Harian Bernas.com-Ketika sedang berusaha untuk mengerjakan suatu hal yang penting,ada baiknya kita tidak mengabaikan pendapat yang sudah diberikan kepada kita,karena mungkin pendapat itu baik untuk kita lakukan.
Mengabaikan pendapat orang lain artinya kita tidak peduli terhadap apa yang dikatakan orang lain.Padahal kita tidak tahu apakah yang dikatakannya benar sebuah kenyataan atau tidak tetapi,alangkah baiknya jika kita itu tidak mengabaikan terlebih dahulu pendapat seseorang tersebut,kita harus mendengarkannya dengan baik apa yang dikatakannya sehingga ketika selesai pendapat yang telah diberikannya kita dapat memilah apakah itu sesuai atau tidak untuk kita lakukan.
5.PENYIMPANGAN SILA KELIMA “KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA”
Berdasarkan yang kalian tahu,bagaimana sih respon orangtua ketika anak berkata “itu tidak adil?”.
Mungkin setiap anak akan merasakan ketidakadilan tetapi pada dasarnya kenyataan itu tidak benar,karena sebagai orangtua juga pasti akan memberikan sebuah keadilan kepada anak-anaknya.Hanya saja mungkin apa yang akan diberikan orangtua itu tidak sama dari anak yang lainnya.Bukan maksud untuk membedakannya,tetapi sebagai orang tua pasti tahu setiap kebutuhan anak yang satu dengan yang lain itu beda jadi kita tidak bisa menyamakannya.
Contoh kecil saja seperti ini,ada sebuah keluarga memiliki dua anak.Anak pertama sudah lulus SMA dan ingin melanjutkan kejenjang perguruan tinggi dan dia membutuhkan sebuah laptop sehingga dibelikanlah oleh kedua orangtuanya,sedangkan anak kedua masih SD.Apakah sebagai orang tua akan membelikan barang yang sama kepada anak kedua tersebut?Dan apakah anak tersebut merasa tidak adil karena tidak dibelikan?jawabannya sudah pasti tidak,karena itu bukan kebutuhannya sekarang tapi nanti dan agar anak kedua itu tidak merasa iri maka sebagai orang tua harus memberi pengertian misalnya berkata kalau suatu saat juga akan sama dibelikan,hanya saja waktunya yang berbeda.
Jadi,adil bukanlah sesuatu yang sama.Melainkan adil adalah kita memberikan sesuatu sesuai dengan kebutuhan setiap individu tersebut sehingga apa yang memang dibutuhkan itu diberikan dan yang tidak menjadi kebutuhan nanti pada waktunya.
"AKHIR KATA DARI SAYA SEMOGA BERMANFAAT DAN TERIMAKASIH TELAH MEMBACANYA"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H