Teori belajar behavioristik ini termasuk teori belajar yang banyak digunakan di Indonesia. Hal itu bisa dilihat dari beberapa contoh berikut, yaitu:
1. Guru menyusun materi atau bahan ajar secara lengkap, mulai materi sederhana sampai kompleks.Â
2. Selama mengajar, guru lebih banyak memberikan contoh berupa instruksi.Â
3. Jika guru menjumpai adanya kesalahan, baik pada materi maupun pada peserta didik maka akan segera diperbaiki.
4. Guru lebih aktif memberikan latihan agar terbentuk kebiasaan yang diinginkan.Â
5. Guru memberikan evaluasi berdasarkan perilaku yang terlihat.Â
6. Guru harus mampu memberikan penguatan (reinforcement), baik dari sisi positif dan negatif.
Teori belajar memiliki beberapa fungsi dalam proses pembelajaran, antara lain fungsi pemahaman, fungsi prediktif, fungsi kontrol, dan fungsi rekomendatif. Melalui fungsi rekomendatif, teori behavioristik dapat merekomendasikan pedoman instruksional kepada pendidik, yang berupa stimulus-stimulus yang tepat dalam proses pembelajaran sehingga memunculkan respon peserta didik yang merupakan hasil belajar yang diinginkan. Teori belajar behavioristik menjelaskan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H