Mohon tunggu...
St Hajar
St Hajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca wattpad, nonton Drakor, cita-cita pengen ketemu saya ooh sehun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Belajar Behavioristik Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran

22 Desember 2023   22:16 Diperbarui: 22 Desember 2023   22:19 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

              Dalam penerapannya, teori belajar ini lebih fokus menekankan pada perubahan perilaku anak didik. Meskipun demikian,  penerapan ini juga harus mengacu pada beberapa prinsip dasar, yaitu: Prinsip pertama adalah jika seseorang sudah memperlihatkan perubahan perilaku, maka bisa disebut sudah belajar. Artinya kegiatan belajar yang tidak membawa adanya perubahan tidak dianggap mengikuti pembelajaran dalam teori ini. Hal yang paling penting diperhatikan dalam teori ini adalah interaksi antara stimulus dan respons, karena memang bisa diamati. Beberapa hal lain selain stimulus dan respons tidak dianggap penting, terlebih jika hal itu tidak bisa diamati. Adanya penguatan atau reinforcement, yang merupakan beberapa hal yang dapat memperkuat respons. Adanya penguatan dapat berupa penguatan positif dan negatif, jika kedua hal itu bisa dilihat maka bisa diketahui sampai mana penerapan teori ini berjalan.

           Aplikasi teori behavioristik dalam proses pembelajaran untuk memaksimalkan tercapainya tujuan pembelajaran (siswa menunjukkan tingkah laku/kompetensi sebagaimana telah dirumuskan), guru perlu menyiapkan dua hal sebagai berikut :

        (1). Menganalisis kemampuan awal dan karakteristik siswa. Siswa sebagai subjek yang akan diharapkan mampu memiliki sejumlah kompetensi sebagaimana yang telah ditetapkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, perlu kiranya dianalisis kemampuan awal dan karakteristiknya. Hal ini dilakukan mengingat siswa yang belajar di sekolah tidak datang tanpa berbekal apapun sama sekali (mereka sangat mungkin telah memiliki sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang dapat di luar proses pembelajaran). Selain itu, setiap siswa juga memiliki karakteristik sendiri-sendiri 

       (2). Merencanakan materi pembelajaran yang akan dibelajarkan idealnya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru benar-benar sesuai dengan apa yang diharapkan oleh siswa dan juga sesuai dengan kondisi siswa, sehingga disini guru tidak akan over-estimate dan atau under-estimate terhadap siswa. Namun kenyataan tidak demikian adanya. Sebagian ada yang sudah tahu dan sebagian yang lain belum tahu sama sekali tentang materi yang akan dipelajari dalam kelas.

Ciri-ciri Teori Belajar Behavioristik 

Teori belajar behavioristik memiliki beberapa ciri-ciri yang membedakannya dengan teori belajar lainnya. Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dari teori belajar behavioristik. 

1. Sangat mengutamakan pengaruh dari lingkungan yang digunakan belajar oleh anak didik. Penganut teori ini memiliki pendapat jika hasil pembelajaran hanya berfokus pada terbentuknya perilaku dari proses. 

2. Teori behavioristik lebih mementingkan adanya pembentukan dari reaksi maupun adanya suatu respons. 

3. Dapat dilihat dengan jelas jika teori behavioristik bersifat mekanis, dengan salah satu contohnya seperti meminta maaf usai melakukan salah. 

4. Anggapan bahwa latihan merupakan hal yang penting, dalam proses pembelajaran dan tak mengherankan jika cara seperti drilling mudah ditemui di kelas.

Contoh Penerapan Teori Belajar Behavioristik 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun