Mohon tunggu...
Ste Vocal
Ste Vocal Mohon Tunggu... Penulis - Vocalkan suaramu

Cara mudah menjadi kritis adalah mau berpikir, selanjutnya berani bersuara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perusahaan Bukan Medis Serampangan Rapid Test Sendiri Karyawannya

18 April 2020   23:51 Diperbarui: 18 April 2020   23:45 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dia nangis gak karuan. Dia sampai takut karena lewat prosedur rapid test yang serampangan itu, bisa terkena penyakit lainnya.

Dia bahkan tidak berani menemui family nya setelah kejadian ini.

Saya berusaha menenangkannya dan memberinya solusi-solusi.

Oke, sekarang mari kita kaji.

Pertama, rapid test ini tidak boleh dilakukan oleh sembarang orang. Harus tim medis yang mengetahui prosedur.

Kedua, dari kronologi yang diceritakan teman saya, rekan-rekan kerjanya tidak kompeten dan tidak memenuhi standar untuk menjalankan rapid tes. Tidak mempunyai background pengalaman medis atau pendidikan medis. Pengetahuan untuk menjaga kehigienisan dan kesterilan pun sangat kurang. Tidak layak!

Ketiga, rapid test serampangan tersebut dijalankan tanpa pengawasan penanggung jawab. Ini jelas malpraktek. Padahal pimpinan dari teman saya tersebut mengetahui dan menginstruksikannya. Tapi tak mengawasinya.

Ini sangat fatal. Ini sangat mengancam nyawa.

Keempat, tempat kerja teman saya ini bukan bergerak di bidang farmasi atau kesehatan. Tapi elektronik. Dan menjual rapid test ke khalayak umum. Padahal bukan instansi rumah sakit, farmasi, alkes, dll. Dan itu sudah masuk pelanggaran!

Serampangan sekali ya!

Saya sangat ingin bertanya pada bosnya. Atas dasar apa dia membuat inisiatif me-rapid test teman saya. Dokter bukan, tenaga medis juga bukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun