Mohon tunggu...
Ste Vocal
Ste Vocal Mohon Tunggu... Penulis - Vocalkan suaramu

Cara mudah menjadi kritis adalah mau berpikir, selanjutnya berani bersuara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku, Corona, dan Rindu

10 April 2020   00:08 Diperbarui: 10 April 2020   00:11 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Atau Ibu yang berangkat ke sana saja, Nak?", tanya Ibu.

"Loh, jangan, Bu", aku mulai panik.

Aku tidak bisa membayangkan Ibu ke kota perantauanku yang saat ini sudah masuk zona merah gawat.

"Ibu #dirumahaja. Lebih aman untuk saat ini.", kataku. 

"Tenang saja, Bu. Ini pasti membaik. Pasti pulih kembali.", mataku memanas. 

Terasa hujan di luar sana berkapilaritas di mataku sekarang.

"Kita pasti akan segera bertemu, Bu.", mataku basah.

"Tenang saja", aku menahan suaraku yang bergetar.

"Amin. Semoga cepat membaik semuanya ya, Nak", sahut Ibu di seberang sana.

"Kamu lagi ngapain, Nak? ", tanya Ibu lagi.

"Ini, Bu. Lagi balas chat-chat customer yang nanya masker"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun