Mohon tunggu...
Stevi Marcelina
Stevi Marcelina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai, nama saya Stevi Marcelina, akrab dipanggil Stevi. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cara Mengelola Konflik Dalam Komunikasi Interpersonal Untuk Menjaga Komunikasi Tetap Efektif.

6 Januari 2025   18:48 Diperbarui: 6 Januari 2025   19:08 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6. Memercayai diri sendiri

Memercayai diri sendiri merupakan bentuk salah satu pengelolaan konflik yang didasarkan pada diri sendiri terlebih dahulu. Jika seseorang sudah percaya dengan diri sendiri maka orang tersebut juga dapat memercayai orang lain dalam berkomunikasi. Rasa saling percaya dibutuhkan dalam komunikasi interpersonal karena dapat meningkatkan komunikasi yang jujur, mengurangi kesalahpahaman dan membangun hubungan lebih mudah dan bermakna. Apabila satu sama lain saling percaya, komunikasi berjalan dengan baik, transparan dan tujuan proses komunikasi dapat tercapai. Sehingga, ketika seseorang berada dalam suatu konflik timbul rasa percaya pada orang lain untuk mengatakan konflik tersebut kepada orang lain dan mendapat solusi yang terbaik.

7. Sikap Terbuka

Cara mengelola konflik yang terakhir adalah sikap terbuka. Sikap terbuka pada diri seseorang berfungsi untuk meredakan konflik dalam komunikasi interpersonal. Sikap terbuka pada diri digunakan untuk kesediaan saat berbagi informasi, mengakui perasaan dan pikiran dan memudahkan lebih banyak interkasi. Mampu menciptakan komunikasi yang efektif karena orang yang memiliki sikap terbuka akan cenderung terus terang, terbuka pada orang lain mengenai apapun masalah yang sedang dialami, dengan demikian tidak ada rasa saling menutupi antara satu sama lain.

Pengelolaan konflik bisa menggunakan cara yang lebih demokratis dan konstruktif dengan memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang berkomunikasi untuk saling bertukar pendapat, menerima pendapat yang berbeda dengan lapang dada. Oleh karena itu, pengelolaan konflik diperlukan dalam komunikasi interpersonal untuk saling menjaga hubungan baik antara pihak-pihak yang berkomunikasi, mencapai tujuan yang optimal, dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola emosi. Sehingga, tujuan proses komunikasi tidak terkesampingkan.

Referensi : https://pakarkomunikasi.com/manajemen-konflik-dalam-komunikasi-antar-pribadi.

Kunjungi website berikut untuk mengetahui berita tentang bimbingan dan konseling lainnya, https://bk.fip.unesa.ac.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun