Mohon tunggu...
Stevi Grace
Stevi Grace Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa pgsd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menganalisis Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka

12 September 2023   16:36 Diperbarui: 2 Oktober 2023   21:57 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

      Kurikulum 2013 merupakan Kurikulum Nasional yang telah dikembangkan bertahun-tahun dan telah memenuhi dua dimensi kurikulum, yaitu rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Karakteristik kurikulum 2013:

1.Pengembangan kompetensi berimbang

Mengembangkan keseimbangan antara sikap spritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan,serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.

2.Kontekstualisasi sekolah

Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang di pelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.

3.Fleksibilitas waktu

Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

4.Kompetensi yang Rinci

Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran.

5.Kompetensi Inti sebagai Unsur Pengorganisasi

Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

6.Akumulatif

Mengembangkan kompetensi dasar berdasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organiasi horizontal dan vertikal).


Dalam Kurikulum 2013 (K-13), penekanan pada pengembangan karakter adalah salah satu elemen kunci. Hal ini mencakup pembentukan nilai-nilai moral, etika, kepemimpinan, dan sikap positif dalam diri siswa. Tujuannya adalah untuk membentuk pribadi yang baik, bertanggung jawab, dan berempati. Pengembangan karakter juga mencakup aspek kepribadian, seperti integritas, kerjasama, kedisiplinan, dan semangat untuk belajar.


K-13 memandang bahwa pendidikan bukan hanya tentang peningkatan pengetahuan akademik, tetapi juga tentang membentuk individu yang berdaya saing, beretika, dan berkontribusi positif pada masyarakat. Oleh karena itu, selain materi pelajaran, pendidikan karakter juga ditekankan dan diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran.


 Mata Pelajaran Kurikulum 2013

 Dikelas 1-3

Ada 5 muatan pembelajaran yang terpadu dalam satu tema.

•Tematik: 

-PPKN

-Bahasa Indonesia

-Matematika

 -SBdP (Seni Budaya dan Prakarya)

-PJOK

•Muatan Pembelajaran yang berdiri sendiri:

-Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

-Bahasa daerah

Dikelas 4-6

Muatan pembelajaran yang terpadu dalam satu tema terdiri:

•Tematik:

-PPKN

-Bahasa Indonesia

-IPA

-IPS

-SBdp (Seni Budaya dan Prakarya)

•Muatan Pembelajaran yang berdiri sendiri:

-Matematika

-Pendidikan Agama dan budi pekerti

-PJOK

-Bahasa daerah

Penilaian Kompetensi Kurikulum 2013

KI 1 : Sikap Spiritual

KI 2 : Sikap Sosial

KI 3 : Pengetahuan

KI 4 : Keterampilan

 Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013

Macam-macam Pendekatan Pembelajaran

Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan guru pada kegiatan belajar mengajar, yaitu:

1. Pendekatan kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran di mana guru berinisiatif sendiri untuk mengembangkan pembelajaran dengan cara menghubungkannya dengan lingkungan sehari-hari siswa. Guru juga dapat mendorong siswa untuk menghubungkan dan mempraktekkan pengetahuan yang dimiliki dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, untuk menggunakan pendekatan kontekstual ini, guru perlu mengajarkan kegunaan, hakikat belajar, dan cara untuk mencapai sebuah tujuan. Hal ini bertujuan agar siswa memahami apa yang dipelajarinya serta manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.

2. Pendekatan konstruktivisme

Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan yang fokus pada keikutsertaan dan pengalaman langsung dalam aktivitas belajar. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih aktif karena siswa pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pada proses pencapaian pengetahuan tersebut bukan hasilnya.

3. Pendekatan deduktif

Pendekatan deduktif adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas berpikir dengan menggunakan logika agar dapat menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulannya.

Untuk menggunakan pendekatan ini, Bapak dan Ibu guru harus memilih konsep, prinsip, dan aturan lengkap dengan definisi beserta contohnya yang akan digunakan bersama pendekatan deduktif. Guru juga harus menampilkan bukti-bukti yang dapat menolak atau menunjang kesimpulan.

4. Pendekatan induktif

Selain pendekatan deduktif, guru juga bisa menerapkan pendekatan induktif sebagai pendekatan pembelajaran di kelas. Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan deduktif.

Jika pendekatan deduktif dimulai dengan mengutarakan konsep terlebih dahulu, lalu menarik kesimpulan, pendekatan induktif justru dimulai dari proses pengamatan lalu mengambil kesimpulan dari pengamatan tersebut.

Untuk menerapkan pendekatan induktif ini, guru harus menyiapkan contoh-contoh yang khusus atau spesifik untuk selanjutnya disimpulkan ke dalam suatu fakta, aturan, atau hukum.

5. Pendekatan saintifik

Pendekatan saintifik merupakan aktivitas pembelajaran yang disiapkan agar siswa dapat dengan aktif membangun keterampilan dan pengetahuan melalui kegiatan pengamatan, bertanya, bernalar, mengumpulkan data, meneliti, dan menyimpulkan. Pendekatan pembelajaran ini diterapkan dalam proses pembelajaran pada Kurikulum 2013.

6. Pendekatan sains, teknologi, dan masyarakat (STM)

Pendekatan ini merupakan kombinasi dari keterampilan proses, pendekatan konsep, inquiry, pendekatan lingkungan, dan discovery. Adapun tujuan dari pendekatan ini adalah agar siswa memiliki pengetahuan yang jelas sehingga dapat membuat keputusan yang tepat ketika terjadi masalah di masyarakat di lingkunganya.

7. Pendekatan open-ended

Pendekatan open-ended adalah pendekatan belajar yang menyajikan suatu masalah yang dirancang agar memiliki beberapa jawaban yang benar. Tujuan utama dari pendekatan ini bukan untuk memperoleh jawaban, melainkan cara agar sampai pada jawaban.

8. Pendekatan realistik

Pendekatan pembelajaran berikutnya adalah pendekatan realistik. Pendekatan ini berfokus pada permasalahan yang nyata atau realistik untuk siswa.

Untuk menerapkan pendekatan ini, harus menggunakan konsep atau situasi, model "model of" dan "model for", dan hasil pemikiran siswa sendiri. Pada saat diterapkan, guru akan berperan sebagai pembimbing, sedangkan siswa akan melakukan pembelajaran secara mandiri dan aktif agar dapat berdiskusi dan mengelompokkan jawaban yang benar, serta memahami berbagai sudut pandang dari siswa lainnya.

     Kelebihan kurikulum 2013 adalah menekankan pada pendidikan karakter. Hal ini memberikan kesempatan bagi lembaga pendidikan untuk lebih maksimal dalam membentuk karakter peserta didik. Upaya pembangunan karakter dan juga budi pekerti luhur ini ditekankan pada semua program studi yang ada. Sehingga, memungkinkan karakter anak bangsa semakin terbentuk.

KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Karakteristik Kurikulum Merdeka

-Pengembangan Soft Skills dan Karakter

Pengembangan soft skills dan karakter

melalui projek penguatan profil pelajar

Pancasila.

-Fokus pada Materi Esensial

Fokus pada materi esensial, relevan, dan

mendalam sehingga ada waktu cukup

untuk membangun kreativitas dan inovasi

peserta didik dalam mencapai

kompetensi dasar seperti literasi dan

numerasi.

-Pembelajaran yang Fleksibel

Keleluasaan bagi guru untuk melakukan

pembelajaran yang sesuai dengan tahap

capaian dan perkembangan masing-

masing peserta didik dan melakukan

penyesuaian dengan konteks dan muatan

lokal.

Beberapa hal yang berubah di tingkat SD:

-Penggabungan IPA+IPA=IPAS

IPAS mulai diajarkan di kelas III, untuk memicu anak dalam mengelola lingkungan alam dan sosial secara terpadu dan komprehensip.

-Bahasa inggris sebagai mapel pilihan

Bahasa inggris bukan lagi ekstrakurikuler.

-Mapel keterampilan diganti mapel seni, sekolah menyiapkan minimal 1 jenis seni( seni musik, rupa, teater, tari).

-Pendidikan Pancasila sebagai pengganti PPKN untuk memperkuat penanaman karakter sesuai Pancasila, bukan sekedar teori dan pengetahuan.

Struktur Kurikulum Merdeka tingkat SD

1. Pembagian fase

Fase A: kelas 1 dan 2

Fase B: kelas 3 dan 4

 Fase C: kelas 5 dan 6

Capaian pembelajaran disusun per fase, bukan per tahun/per jenjang. Artinya guru memiliki fleksibilitas untuk menuntaskan capaian pembelajaran.

2. Pendekatan pembelajaran guru tidak lagi diwajibkan untuk menggunakan pendekatan tematik, tetapi diberikan fleksibilitas untuk menggunakan tematik atau berbasis mata pelajaran.

3. Proporsi struktur kurikulum

 Pembelajaran dilakukan melalui 2 kegiatan:

-intrakurikuler : 80%

- pembelajaran proyek belajar pancasila : 20%

Misalnya: jika matematika per minggu ada 4 JP

3JP untuk intra + 1JP untuk proyek.

Mata pelajaran di kurikulum merdeka

- Pendidikan Agama dan budi pekerti

- Pendidikan Pancasila

- Bahasa Indonesia

 - IPAS

- Matematika

 - PJOK

- Seni dan Budaya

- Bahasa Inggris

- Muatan lokal.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler yang memberikan kesempatan kepada peserta didik. Mengeksplorasi ilmu pengetahuan,

mengembangkan keterampilan, serta

menguatkan pengembangan enam

dimensi profil pelajar Pancasila.

Mempelajari secara mendalam tema-tema atau isu penting, seperti gaya hidup

berkelanjutan, toleransi, kesehatan

mental, budaya, wirausaha, teknologi, dan kehidupan berdemokrasi.

Melakukan aksi nyata sebagai respon

terhadap isu-isu tersebut sesuai dengan

perkembangan dan tahapan belajar

mereka.

Profil pelajar Pancasila:

- Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia

- Berkebinekaan global

- Bergotong royong

- Kreatif

- Bernalar Kritis

- Mandiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun