Namun, untuk menggunakan pendekatan kontekstual ini, guru perlu mengajarkan kegunaan, hakikat belajar, dan cara untuk mencapai sebuah tujuan. Hal ini bertujuan agar siswa memahami apa yang dipelajarinya serta manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.
2. Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme adalah pendekatan yang fokus pada keikutsertaan dan pengalaman langsung dalam aktivitas belajar. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini akan membuat siswa lebih aktif karena siswa pendekatan konstruktivisme lebih menekankan pada proses pencapaian pengetahuan tersebut bukan hasilnya.
3. Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada aktivitas berpikir dengan menggunakan logika agar dapat menyelesaikan masalah dan menarik kesimpulannya.
Untuk menggunakan pendekatan ini, Bapak dan Ibu guru harus memilih konsep, prinsip, dan aturan lengkap dengan definisi beserta contohnya yang akan digunakan bersama pendekatan deduktif. Guru juga harus menampilkan bukti-bukti yang dapat menolak atau menunjang kesimpulan.
4. Pendekatan induktif
Selain pendekatan deduktif, guru juga bisa menerapkan pendekatan induktif sebagai pendekatan pembelajaran di kelas. Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan deduktif.
Jika pendekatan deduktif dimulai dengan mengutarakan konsep terlebih dahulu, lalu menarik kesimpulan, pendekatan induktif justru dimulai dari proses pengamatan lalu mengambil kesimpulan dari pengamatan tersebut.
Untuk menerapkan pendekatan induktif ini, guru harus menyiapkan contoh-contoh yang khusus atau spesifik untuk selanjutnya disimpulkan ke dalam suatu fakta, aturan, atau hukum.
5. Pendekatan saintifik