2.Gaya berpakaian
Gaya berpakaian juga sudah sangat berbeda dengan budaya Indonesia yang cenderung berpakaian sopan, tertutup dan memiliki ciri khas Nusantara. Namun, pakaian seperti itu telah sukar menemukan nya, muda-mudi bangsa ini berlomba-lomba memakai apa yang sedang trend di sosial media. Pakaian seperti apa sih?. Pakaian kebarat-baratan itu bisa kita lihat di mana mana mulai dari Mall, pasar dan di kelingkungan kita apalagi di ibukota. celana pendek dan kaos crop top bukan lah budaya kita.Â
Seperti budaya batak itu harus memakai pakaian sopan ketika ketemu dengan tulang, oppugn, bapak atau keluarga lainya ketika berkumpul. Namun, semakin ke sini gadis-gadis generasi z ini sudah tidak memperhatikan hal-hal seperti ini. Â Di mana mana masalah gaya pakaian ini pasti ada, tidak hanya di generasi Z samapai generasi tua juga kadang telah tidak perduli dengan ciri khas pakaian indonesia. Orang-orang akan membantah dan akan mengatakan hal ini wajar karena perkembangan zaman kita meninggalkan zaman yang kuno. Memang benar, namun menurut saya hal ini adalah salah satu hal yang bisa memudarkan kecintaan kita akan budaya kita yang nanti nya tanpa disadari kita juga kurang mencintai Tanah Air ini
 B.Terobsesi terhadap idola dan brand dari luar negeri
Memiliki idola adalah setiap hak orang dan tidak ada undang-undang atau peraturan yang melarang nya. Di kalangan generasi Z ini sudah hal biasa ketika seseorang memiliki idola orang korea atau orang luar negeri lainya. Bahkan ada yang mengidolakan seseorang sangat berlebihan atau bisa di katakana ekstrim. Dikatakan ekstrim karena ia akan rela mati-matian membela idola nya ketika  idolanya tersebut di kritik negative, mereka akan membuat kelompok dan memuja-muja idola nya tersebut. Banyak kasus yang menunjukkan mereka terlalu berlebihan dalam mengidolakan tokoh-tokoh tersebut bahkan ada yang sampai menangis-menangis terjatuh meminta hadiah dari tokoh idola tersebut saat konser. Apakah dengan prilaku tersebut kita berani menilai mereka sebagai orang yang mencintai Tanah Air?
Generasi Z menghabiskan waktu dan tenaga mereka mengerjakan sesuatu yang tidak ada manfaatnya untuk bangsa dan negara. Mengapa waktu mereka yang di pakai menonton konser tersebut di gunakan untuk belajar sejarah atau berkunjung ke museum dan belajar tentang sejarah Indonesia ? Kemudian anda menjawab itu hak mereka untuk bersenang-senang, atau ada yang berkata pikiran saya terlalu kuno. Kalau begitu ijinkan juga saya berkata inilah salah satu penyebab kecil pudar nya rasa cinta Tanah Air.
 Mencintai Brand luar negeri
Pakaian sekarang ini tidak hanya di lihat dari kualitas nya saja. namun yang paling di perhatikan oleh generasi z adalah brand atau merek. Di Indonesia sangat banyak produksi pakaian baik itu pabrik dan produksi rumahan. Namun produk produk dalam negeri selalu kalah oleh merek atau brand yang datang nya dari luar negeri. Hal ini pasti nya di pengaruhi juga oleh teknologi informasi contohnya, di sosial media beredar brand yang terkenal dan bergengsi. Gen z akan berlomba-lomba untuk membeli brand tersebut karena dengan begitu ia akan merasa keren dan gaul.Â
Dari kecintaan mereka terhadap brand tersebut artinya mereka sedang membanggakan negara yang memproduksi barang tersebut. Mereka dengan senang hati memamerkan barang mereka yang di produksi oleh korea atau pakaian yang memiliki brand yang pernah di pakai oleh idola mereka. Kembali lagi kita bertanya apakah mereka tidak bangga dengan produk dalam negeri? Apakah mereka malu memakai produksi brand Indonesia? Lalu apakah bisa di katakana generasi seperti itu mencintai Tanah Air?
C. Globalisasi, Gen z dan cinta Tanah Air
Cinta tanah air biasanya di artikan dengan perasaan untuk mengabdi, melindungi, membela dan memelihara tanah air.  Cinta tanah air bisa bertumbuh melalui rasa kecintaan terhadap lingkungan sendiri. Mencintai suku, budaya, bahasa, lingkungan adalah salah satu kecintaan akan bangsa ini. Setelah mencintai lingkungan terdekat maka akan bertumbuh juga rasa nasionalisme dan  cinta Tanah Air dengan saling menghargai, menghormati, memiliki tenggang rasa, menerima perbedaan, melakukan kewajiban sebagai masyarakat , perduli terhadap sesama dan masih banyak lagi. Rasa ini hanya bisa di tumbuhkan oleh pribadi masing-masing bagaimana kita menempatkan posisi Indonesia ini dalam hati kita.