Anugerah terindah bagi ibu hamil yang paling dinanti-nantikan adalah saat melahirkan si buah hati yang sudah dikandung selama sembilan bulan lamanya dalam keadaan sehat dan utuh.Â
Namun sebelum sampai pada momen indah tersebut ibu hamil akan mengalami proses yang panjang dan melelahkan terutama pada saat proses bersalin.Â
Ibu hamil akan merasakan nyeri akibat dari kontraksi pada rahim dan juga terjadi pembukaan pada mulut rahim yang dimulai dari pembukaan satu sampai nantinya pembukaan lengkap yaitu pembukaan sepuluh.
Rasa nyeri saat melahirkan pada beberapa ibu hamil bisa menjadi suatu hal yang "Menyakitkan dan Menakutkan" terutama pada ibu yang baru mengandung anak pertama.Â
Belum lagi jika ibu hamil sering melihat adegan melahirkan pada televisi yang cenderung penuh usaha dan terlihat menyakitkan, lalu mendengarkan pengalaman dari yang sudah pernah melahirkan juga akan mempengaruhi mindset ibu hamil tentang pengalaman "luar biasa" saat melahirkan.
Pada jaman Now, Ilmu kedokteran dalam disiplin ilmu Anestesi dan penanganan nyeri terus berkembang untuk menghilangkan nyeri tersebut, dengan harapan dapat membantu ibu hamil dalam proses melahirkan menjadi tidak menyakitkan.Â
Salah satu metode yang digunakan dalam menghilangkan nyeri tersebut adalah dengan "Anestesi epidural", yaitu dengan memasangkan kateter atau selang ke ruang epidural yaitu ruang yang berisi saraf, pembuluh darah, dan jaringan lemak pada tulang belakang setinggi punggung bagian bawah.
Selang tersebut berfungsi mengalirkan obat penghilang rasa nyeri sehingga nantinya ibu hamil tidak akan merasakan rasa nyeri karena rangsangan nyeri dari kontraksi dan pembukaan mulut rahim tersebut sudah terhalang dan tidak diteruskan ke otak.Â
Ibu hamil tetap bisa aktif beraktifitas seperti menggerakkan kaki, berjalan dan berdiri setelah dilakukan metode Anestesi tersebut.Â
Metode lain yang bisa menjadi pilihan dalam meredakan nyeri adalah dengan menyuntikkan obat ke pembuluh darah, namun cara ini kurang diminati karena efek samping dari obat golongan Opioid juga bisa mempengaruhi pernafasan pada bayi, mempengaruhi ibu menjadi mual, muntah, serta menurunkan tekanan darah.