Aku melihat
Di antara rumpun-rumpun padi
Di tengah lumpur setinggi betis
Para pejuang-pejuang negeriku
Berseragam, gagah
Melewati hutan, sungai, gunung, lembah
Dan pematang sawah milik kakekku
Aku bocah kecil
Pada tahun 1945, usiaku 9 tahun
Bangga
Melihat seragam pejuang-pejuang bangsaku
Mengenakan topi dari bahan kain
Mengalungkan janur kuning
Celana, baju yang kusam, kumal nan bau
Berikat pinggang anak peluru dsan granat
Menggendong bambu runcing dan senapan
Telanjang kaki berjalan
Melewati rimba, sungai dan lembah
Berperang
Bersama putri-putri bangsaku
Walau tidur seatap walau seranjang
Namun kembali dengan perawan nan suci
Aku bangga
Bangga
Tapi mereka punya penyakit
Perang adalah penyakit
Penjajahan adalah penyakit
Timah panas dalam daging adalah penyakit
Tumpahan darah adalah penyakit
Kematian adalah penyakit
Tapi
Aku yang ingusan kembali bangga
Mereka dapat mengobati penyakit mereka
Saat teriakan MERDEKA!!!! berkumandang
Ada obat mujarab sampai tak berbekas
Aku bangga di masa bocahku
Dan memohon untuk berumur panjang
Kelak aku seperti mereka
Dan Tuhan kabulkanku
Di tahun 2008
Tuhan genapkan umurku 72 tahun
Aku tua renta dan lemah
Namun bukan kebahagiaan yang kutemukan
Aku sedih menangis
Melihat potret pemuda bangsaku
Yang berseragam gagah namun hampa
Gendong tas
Berisi narkoba, kokain dan senjata tajam
Berisi alat make up, pil anti hamil, dan buku porno
Oh menyedihkan
Dari tirai jengela kumalku
Kulihat pemuda dan putri-putri negeriku
Bergandengan tangan
Masuk kamar, masuk motel, masuk hotel
Berdua
Kembali
Noda yang putri negeriku bawa
Tangisan yang terdengar
Tubuhnya berbadan dua
Seorang insan menunggu waktu dilahirkan
Tanpa dosa tanpa daya
Lebih menyedihkan
Dari gubuk bambuku bergema
Mereka punya penyakit oh...
HIV/AIDS adalah penyakit pemudaku
Aborsi adalah penyakit putri negeriku
Bunuh diri adalah penyakit
Jual diri adalah penyakit
Oh menyedihkan...
Mereka bahkan tak menemukan obat
Untuk terjerumus semakin dalam nan nista
Aku menyesal berumur panjang
Hanya potret kehancuran yang kusaksikan
Inikah harapan pejuang-pejuang bangsaku?
Saat aku 9 tahun di tahun 1945
Inikah makna kemerdekaan yang berkumandang?
Sadarlah wahai pemuda-pemudi negeriku
Obatilah penyakitmu
Bangkit dan sembuhlah
Kumandangkan dan kobarkanlah
Makna kemerdekaan negerimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H