Queen sontak langsung kesakitan, sementara Sanji kini mulai mengamuk dan berkata kepada Queen untuk tidak menyebutkan nama Germa kepadanya. Setelah itu, Sanji mengeluarkan teknik Flanchet Strike!!
Sanji berhasil menyerang Queen dengan menendang perutnya, yang membuat Queen memuntahkan darah dari mulutnya.
Sanji kini mulai percaya diri karena melihat Queen terluka, dan ia berkata bahwa tendangannya kini mulai berdampak kepada Queen, karena Queen yang sudah melemah akibat diserang berkali-kali.
Namun, Queen hanya tertawa dan langsung menggunakan kemampuan Stealth Black milik Sanji, yaitu menghilang.
Tapi, Sanji pun ternyata dapat menghilang juga, meski tanpa raid suitnya. Queen pun menyadari bahwa Sanji tidak benar-benar hilang, namun hanya bergerak dalam kecepatan yang super tinggi. Queen pun berpikir Sanji bodoh, sebab gerakan seperti itu akan membuat Sanji kehilangan banyak energi.
Di tengah pertarungan Sanji dan Queen yang tengah memasuki tahap akhir, Geisha bernama Osome tadi masuk ke arena pertempuran Queen dan Sanji, karena mengira tidak ada siapa-siapa di ruangan tersebut sebab baik Queen dan Sanji sama-sama sedang dalam mode invisible.
Osome pun segera mengambil peliharaannya yang bernama Chuji dan ingin segera kabur. Tapi, Queen ternyata menyadari keberadaan Osome tersebut.
Queen yang masih dalam mode invisiblenya, berjalan perlahan menghampiri Osome sembari berkata bahwa Osome menolak tawaran Queen berkali-kali, padahal setelah kematian Komurasaki, Osome adalah yang nomor satu untuk Queen. Osome selalu berkata bahwa ia sakit, namun kali ini Queen melihat Osome sehat walafiat.
Queen pun tanpa pikir panjang, langsung berniat menyerang Osome. Tapi Sanji pun melihat hal itu, dan mempersiapkan serangan finalnya.
Sanji ternyata berniat menggabungkan kekuatan Exoskeleton, kekuatan, kecepatan, dan juga Busoshoku Haki. Menurutnya, kakinya saat ini sudah jauh lebih kuat dan dapat menahan panas yang lebih besar dari yang pernah ia gunakan.
Kaki Sanji pun kini bersinar lebih terang dari sebelumnya dan apinya terlihat jauh lebih kuat. Serangan Sanji itu dinamakan "Ifrit Jambe"