Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Pentingnya Menyelaraskan Kepribadian di Dunia Nyata dan Media Sosial

7 Mei 2021   12:32 Diperbarui: 9 Mei 2021   18:10 1212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyelarasan kepribadian di dunia nyata dan maya perlu dilakukan| Sumber: Science Alert via Kompas.com

Topik pilihan dari admin K kali ini perihal kepribadian di media sosial dan kepribadian asli kita, memantik jempol saya untuk kembali membagikan cerita kepada teman-teman Kompasianer.

Bila ditanya apakah kepribadian saya di dunia nyata dan di media sosial itu sama, jawaban saya tidak. Kepribadian saya sungguh berbeda. Bila di Instagram, Twitter, Facebook, maupun Kompasiana saya dikenal sebagai pribadi yang terbilang extrovert, nyatanya saya adalah seorang introvert parah.

Di dunia nyata, saya lebih senang mengurung diri di kamar sambil menulis atau mengerjakan tugas. Bahkan tak jarang saya menolak ajakan teman-teman untuk mengerjakan tugas bersama atau sekadar nongkrong-nongkrong cantik.

Namun entah mengapa, ketika handphone sudah berada dalam genggaman dan membuka sosial media, saya seperti menjadi pribadi yang berbeda.

Seperti saat chattingan dengan teman/adik kelas di Line atau Whatsapp misalnya. Saya bisa menjadi sangat friendly, obrolan mengalir dengan asik, topik bahasan seakan tak pernah habis.

Tapi sekalinya ketemu langsung, tak jarang justru saya lebih sering diam dan justru asik dengan handphone saya. Entah memainkan game Clash Royale atau malah chattingan dengan pacar saya. Pokoknya, kalau ga diajak ngomong ya diem terus hahaha.

Sama halnya soal kepercayaan diri, di dunia nyata dan di dunia maya, sangat terasa bedanya. Di dunia nyata, saya sejatinya cukup pede dengan fashion atau OOTD yang saya kenakan. Bahkan di beberapa kesempatan, saya merasa lebih ganteng dari teman-teman saya, sombong dikit gapapa lah ya? Hehe.

Namun kembali lagi, coba kalau dengan fashion atau OOTD yang sama saya disuruh masukan ke Instagram misalnya, wah saya sih skip (menolak). Entah kenapa, kepercayaan diri yang tadinya di atas langit, bisa seketika anjlok sampai ke dasar sumur.

Potret duality personality, ilustrasi orang yang menampilkan kepribadian berbeda/dribbble.com
Potret duality personality, ilustrasi orang yang menampilkan kepribadian berbeda/dribbble.com

Dalam hal mengutarakan opini pun demikian, di dunia nyata dan dunia maya, bedanya sangat-sangat kentara. Di real life, saya cenderung santai, opini tidak diterima yasudah, pasrah. Jarang saya memaksakan kehendak atau opini, kecuali memang saya 100% benar.

Namun di dunia maya, sebutlah di Facebook atau Instagram, justru kebalikannya! Jarang saya mengalah dalam perdebatan di kolom komentar. Entah kenapa, saya selalu merasa benar dan tak jarang menjelekan pola pikir orang lain yang tak sejalan dengan saya.

Karenanya, banyak yang heran kenapa saya bisa begitu berbeda saat bertemu langsung di dunia nyata dan saat berinteraksi di dunia maya. Terang saja, saya pun tidak tahu jawabannya.

Bahkan gara-gara topik pilihan kali ini, saya jadi mempertanyakan, sebenarnya kepribadian saya yang asli itu yang mana ya hahaha, apakah yang di dunia nyata atau yang di dunia maya? Hmmm, jadi overthinking kan min...

Namun belakangan, saya mulai mencoba menyelaraskan kepribadian saya di dunia nyata dan di dunia maya, terutama di beberapa platform seperti LinkedIn dan semacamnya.

Yup, sudah bukan rahasia umum lagi, bahwa di masa yang sudah modern ini, sosial media pun seringkali menjadi pertimbangan para HRD dalam merekrut calon pegawai.

Yang dilihat atau dinilai oleh HRD tersebut tentu adalah konsistensi antara jawaban interview si calon pegawai dengan apa yang si calon pegawai lakukan di media sosialnya.

Bila hasilnya sejalan, tentu itu menjadi poin plus si calon pegawai. Namun bila hasilnya bertolak belakang, bukan tak mungkin justru kita akan dinilai tidak jujur atau berusaha menyembunyikan sesuatu.

Patut pula menjadi pertimbangan, bahwa terkadang kita melakukan hal yang bertolak belakang dengan kepribadian kita tanpa kita sadari.

Misalnya, kita merasa kita adalah orang yang sopan. Namun ketika media sosial kita dicek, ternyata ada nama-nama binatang semacam babi atau anjing di dalamnya. 

Hal ini pun baru-baru ini terjadi kepada Jessica Jane, adik dari Jess no Limit, yang dikenal sopan dan anggun namun sewaktu kecil juga pernah menggunakan kata umpatan yang cukup rutin.

Pentingnya menyelaraskan kepribadian di dunia nyata dan dunia maya pun juga penting untuk menjaga agar kepribadian kita "tidak tertukar". Yup, kejadian ini pernah beberapa kali terjadi kepada saya, karena seperti yang saya ceritakan di atas, kepribadian saya di real life dan di media sosial cukuplah kontras.

Karena saya dikenal sebagai kakak tingkat yang friendly dan sopan saat di media sosial (termasuk di K), jadi tak sedikit adik kelas saya dan beberapa teman yang kaget setelah mengetahui cara saya berbicara di real life ternyata seringkali menggunakan kata-kata yang cukup kasar.

Itu pun hanya satu dari sekian banyak contoh yang bisa saya tuliskan. Saya pun terkadang bingung, sebenarnya kepribadian saya yang sesungguhnya itu adalah yang saya tunjukan di real life atau yang ada di sosial media.

Namun, bisa jadi juga memang kedua kepribadian tersebut memang kepribadian asli saya, yang muncul bergantian tergantung mood dan situasi saya sehari-hari.

Ya, sekian dulu curhatan saya di artikel kali ini, maaf bila ada yang melenceng-melenceng sedikit bahasannya, maklumlah apa yang ada di benak langsung di gas ke jempol hehe. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun