Kembali lagi, long-passing memang merupakan salah satu taktik dalam permainan sepak bola, dan tidak ada salahnya menerapkan taktik tersebut. Namun menjadi salah, apabila hanya terpaku hanya taktik tersebut saja.
Taktik dalam sepak bola ada banyak, misalnya Tiki Taka, False 9, Catenaccio, Total Football, hingga Park the Bus yang erat dengan Jose Mourinho.Â
Jadi, main bola seharusnya tidak hanya sekedar long pass dan gocek, kalau capek baru passing, tidak begitu. Baik pelatih maupun pemain harus mulai melek terhadap taktik-taktik yang ada, serta belajar mengimplementasikannya.
3. Revolusi Paradigma Para Pemain
Mungkin ini poin yang baru di telinga teman-teman, dan sengaja saya masukan ke dalam artikel ini karena memang sudah menjadi unek-unek saya.
Paradigma tersebut ialah "Bola boleh lewat, tapi orangnya jangan". Paradigma ini sendiri sepertinya masih tertanam di benak beberapa pemain di Indonesia. Di Piala Menpora 2021, tendangan kungfu kiper Persiraja Banda Aceh yakni Fakhrurrazi kepada striker Persita Tangerang, Ahmad Nur Hardianto, adalah contoh nyatanya.
Meski sudah meminta maaf, namun dari tayangan video yang beredar, kiper Persiraja jelas tidak mengincar bola, melainkan perut. Maka dari itu, permainan brutal (Bukan keras) seperti ini wajib dihilangkan dari budaya sepak bola Indonesia. Karena bila masih terus ada di benak para pemain, maka yang dipertaruhkan bukan lagi menang atau kalah, melainkan nyawa.
4. Suporter yang Tidak Dewasa
Permasalahan suporter memang bukan hal yang baru lagi di Indonesia. Meski sudah banyak upaya yang dilakukan klub, manajemen, maupun perwakilan suporter, nyatanya hingga 2021 masih banyak suporter yang tidak dewasa.
Di Piala Menpora 2021 sendiri, ulah suporter pertama disinyalir kala viralnya tudingan chant rasis yang ditujukan kepada suporter Persib Bandung, yang saat itu tengah bertanding menghadapi Bali United.
Setelah diselidiki, ternyata tidak terbukti adanya chant rasis dari suporter Persib. Suporter Persib sendiri lantas menuduh balik apabila chant rasis hoax yang ditujukan kepada mereka adalah ulah suporter Persija.
Kemudian masih dari Piala Menpora 2021, kelakuan suporter yang tidak dewasa tercermin dari sikap mereka yang cenderung tidak sabaran akan prestasi dan ingin instan juara.