Mereka berdua saya pilih bukan tanpa alasan. Ziyech sendiri mendapatkan julukan The Wizard ketika bermain untuk Ajax musim lalu, berkat assist dan gol cantiknya yang bagaikan sulap di atas lapangan hijau. Sementara Havertz, bermain sebagai gelandang serang berarti membuka kembali keran gol dan assistnya seperti saat bermain di Leverkusen.
Di sisi lain, satu pos di lini depan Chelsea pastinya akan diisi oleh Timo Werner, dan akan didampingi baik oleh Tammy Abraham atau Oliver Giroud. Ya, setidaknya hal ini sudah pernah dibuktikan oleh Julian Nagelsmann ketika ia dan Werner berada di RB Leipzig musim lalu.
Kala itu, Nagelsmann menduetkan Werner dan Yussuf Poulsen di lini serang Leipzig, dan terbukti Werner berhasil mencetak 28 gol musim itu di Bundesliga, hanya terpaut 6 gol dari Robert Lewandowski yang menjadi top skorer.
Berutungnya, baik Tammy Abraham maupun Oliver Giroud sejatinya bisa menjadi tandem yang cocok bagi Werner di Chelsea. Abraham dan Giroud sama-sama kuat, pintar menempatkan posisi, serta mampu menciptakan ruang kosong yang nantinya dapat dimanfaatkan Werner dengan kecepatan eksplosif yang dimilikinya.
Pola tersebut lumayan mirip dengan peran Kane dan Son di Tottenham, dimana Kane membuat ruang dan menciptakan peluang, lalu Son entah coming-from-behind atau sudah berada di posisi yang tepat, tinggal menceploskan bola ke gawang musuh.
Bila Lampard benar-benar memakai formasi 4-2-2-2 tersebut, memang tak bisa dipungkiri bahwa penyerang sayap seperti Pulisic dan Hudson-Odoi harus rela duduk di bangku cadangan sementara waktu dan masuk sebagai pemain pengganti. Namun saya rasa itu sudah menjadi resiko bagi pemain yang memutuskan memilih klub sekelas Chelsea, dan mereka pasti mengerti bahwa kemajuan klub adalah hal terpenting.
***
Itulah menurut saya perubahan yang harus dilakukan Frank Lampard dengan skuadnya apabila serius ingin menjadi kampiun Premier League dan tak rela melepaskan kursi kepelatihannya di Chelsea. Best of luck, Frank Lampard.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H