Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Manchester United Juara Liga Inggris, Apakah Realistis?

31 Desember 2020   16:35 Diperbarui: 31 Desember 2020   19:21 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Manchester United mulai konsisten menang | AFP/POOL/Carl Recine via kompas.com

It's the best day ever (best day ever)
It's the best day ever (best day ever)

Sepenggal lirik lagu di atas yang pernah dinyanyikan oleh Spongebob Squarepants, sepertinya sangat pas untuk menggambarkan suasana hati para penggemar setan merah di seluruh dunia saat ini.

Apalagi setelah menilik hasil dari pertandingan Premier League pekan ke-16, sudah bisa dipastikan bahwa The Red Army adalah supporter paling bahagia Minggu ini. Sumber kebahagiaan tersebut tentu berasal dari kemenangan dramatis 1-0 Manchester United atas Wolverhampton di Old Trafford.

Kemenangan tersebut menjadi momentum gemilang pasukan Ole Gunnar Solksjaer, sebab hasil tersebut menambah panjang catatan tidak terkalahkan Manchester United di Premier League. Sejauh ini, The Red Devils sudah tak terkalahkan dalam 9 laga terakhirnya, dengan 7 kemenangan dan 2 kali hasil seri.

Tak hanya itu, kemenangan 1-0 atas Wolves tersebut juga semakin terasa spesial kala berkaca dari hasil yang diperoleh oleh tim-tim kuat di Minggu ke-16 ini. Saingan terberat mereka yang berada di puncak klasemen yakni Liverpool, ditahan imbang dengan skor kacamata oleh Newcastle United di stadion St. James' Park.

Lalu Leicester City yang berada satu tingkat di bawah MU, juga harus berbagi poin dengan Crystal Palace setelah skor akhir menunjukan angka 1-1. Seakan ketiban durian runtuh, dua tim kuat lainnya yakni Chelsea dan Aston Villa, juga harus mengemas masing-masing 1 poin, setelah laga selesai dengan skor 1-1 di Stamford Bridge.

Dengan hasil di atas, Manchester United yang sekarang duduk di peringkat 2 klasemen sementara dengan 30 poin dari 15x bertanding, berpeluang besar mengkudeta posisi Liverpool yang sedang santuy di puncak klasemen dengan 33 poin dari 16x main.

Namun, hal tersebut tidak akan mudah sebab Liverpool masih unggul selisih gol yang terpaut cukup jauh dari MU, yakni 9 gol. Jadi, Manchester United harus menang dengan margin 10 gol di laga berikutnya bila ingin merebut tahta klasemen sementara. Hal yang tentunya cukup mustahil dilakukan Bruno Fernandes dkk.

Peluang Menjadi Juara Paruh Musim Tetap Terbuka
Sulit bukan berarti mustahil. Kata pepatah, ada banyak jalan menuju Roma. Bila tak mungkin mencetak 10 gol tanpa kebobolan dalam satu pertandingan, masih ada cara lain untuk merebut mahkota Premier League dari tangan tim asuhan Jurgen Klopp tersebut. Cara tersebut adalah dengan mengalahkan Liverpool secara langsung.

Ya, kedua kubu akan saling hantam pada tanggal 17 Januari 2021 mendatang. Pertandingan tersebut dijamin akan berlangsung seru sebab kedua tim tentu akan berusaha semaksimal mungkin meraup 3 poin, guna mempertahankan asa menjadi juara Premier League musim 2020/2021.

Namun sebelum mereka bertemu, Liverpool sendiri masih harus melewati hadangan Southampton di pekan ke-17. Sementara Manchester United, 3 poin melawan Aston Villa bisa menjadi bekal berharga sebelum berjumpa Liverpool di Anfield Stadium.

Kebugaran Bisa Jadi Batu Sandungan Manchester United
Selain akan meladeni perlawanan Aston Villa sebelum bersua Liverpool, Ole dan anak asuhnya juga terlebih dahulu harus melewati tantangan Manchester City dalam laga semifinal EFL Cup tanggal 7 Januari 2020, dan selang 3 hari kemudian, ada Watford yang sudah menunggu di ronde ketiga kompetisi FA Cup. Setelah itu, barulah laga sarat gengsi menghadapi Liverpool akan terlaksana.

Nah, Setan Merah tentu tak mau kalah dari rival sekotanya meski dalam laga EFL Cup sekalipun yang notabene kalah gengsi ketimbang Premier League atau FA Cup. Apalagi mereka sudah mencapai semifinal, tinggal 2 laga lagi maka gelar EFL Cup bisa mereka rengkuh.

Maka dari itu, kemungkinan Ole akan mengistirahatkan para pemain utamanya di laga kontra Watford dan berjudi dengan menurunkan beberapa pemain pelapis. Namun jangan salah, penghias bangku cadangan setan merah juga bukan pemain kaleng-kaleng.

Di laga melawan Wolverhampton yang lalu saja, ada nama Dean Henderson, Donny Van De Beek, Scoot McTominay, hingga Anthony Martial yang tidak turun di babak pertama. Jadi memang soal rotasi, Ole punya amunisi yang memadai untuk mempertahankan kualitas permainan meski dengan pemain lapis dua sekalipun.

Rencana Jangka Panjang, Menjadi "The Real Champion of Premier League"
Manchester United sejatinya punya cukup kualitas untuk bersaing tak hanya untuk gelar juara paruh musim saja, melainkan juga gelar juara sesungguhnya di akhir musim nanti.

Namun kembali lagi, persoalan inkonsistensi selalu menjadi momok bagi armada Ole Gunnar Solksjaer. Terdepaknya mereka dari Champions League adalah contoh nyata inkonsistensi Rashford dkk.

Selain perihal inkonsistensi, jajaran management MU juga wajib memberikan perhatian lebih pada lini belakang lsetan merah, dimana mereka sudah kebobolan total 23 gol dari 15 pertandingan yang sudah dijalani. Itu artinya gawang The Red Devils dibobol 1,5x setiap match-nya. Sebagai perbandingan, Burnley yang berada di posisi ke-16 klasemen, "hanya" kebobolan 20 gol saja.

Itu artinya, memang lini belakang MU perlu perbaikan. Eric Bailly dan Harry Maguire boleh saja tampil cukup konsisten belakangan, tapi tidak dengan Lindelof dan Tuanzebe. Lindelof kerap bermain angin-anginan dan Tuanzebe perlu jam terbang yang lebih banyak.

Mau tak mau, board MU wajib mendatangkan bek tengah berkualitas di bursa transfer Januari mendatang, entah sebagai duet Harry Maguire atau sebagai pelapis Eric Bailly. Hal itu juga diperlukan agar baik Lindelof maupun Tuanzebe tidak terlena dan terus meningkatkan kualitas permainan mereka.

Board MU wajib belajar dari kegagalan mendatangkan Koulibaly di bursa transfer yang lalu. Sebenarnya selain Koulibaly, ada beberapa nama yang cocok memperkuat lini pertahanan Manchester United seperti Benoit Badiashile (AS Monaco), Alesio Romagnoli (AC Milan), dan Milan Skriniar (Inter Milan).

Tak lupa ada nama Max Aarons (Norwich City) yang juga santer dikabarkan akan berlabuh di Old Trafford. Namun siapa pun yang nantinya didatangan manajemen klub, para penggemar tentu hanya bisa percaya pilihan tersebut adalah yang terbaik dan sudah dipertimbangkan matang-matang oleh klub guna terus bersaing memperebutkan titel Liga Inggris 2020/2021

***
Jadi apakah menurut teman-teman Kompasianer, Manchester United punya kans untuk dimahkotai gelar juara Premier League? Kita nantikan saja aksi mereka selanjutnya di atas lapangan hijau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun