3. Bisa Research Dengan Santai Karena Tidak Dikejar Waktu
Menulis artikel bertipe long term juga memberikan keunggulan yakni tidak dikejar waktu. Hal itu dikarenakan perubahan dalam topik yang tercakup tidak begitu progresif. Jadi, mau ditulis keesokan harinya atau Minggu depannya, tidak akan ada bedanya.
Contohnya artikel Bang Tonny Syiariel yang mengulas tempat wisata dari berbagai penjuru dunia. Artikel yang ditulis Bang Tonny tergolong long term karena dapat dinikmati oleh siapa saja di bulan depan, tahun depan, bahkan beberapa tahun setelah artikel tersebut dirilis. Ya tidak mungkin dong, suatu tempat wisata tiba-tiba berubah dalam waktu singkat?
Dengan banyaknya waktu untuk melakukan research serta pengumpulan data dan fakta, maka artikel bertipe long term ini (harusnya) satu tingkat di atas artikel bertipe short term dari segi kredibilitas. Tapi itu jelas kembali lagi kepada penulis, apakah data yang digunakan berdasarkan sumber yang valid atau tidak.
***
Itulah beberapa perbedaan artikel bertipe short term dan long term, yang sekiranya menambah insight bagi teman-teman.
Jadi, untuk Kompasianer yang meniatkan membuat artikel bertipe long term sedari awal, tak perlu khawatir dengan jumlah views yang tidak signifikan di awal. Asalkan ditunjang dengan judul serta visual yang menarik, pembaca pasti perlahan-lahan datang dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H