Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

3 Poin Ini Jadi Biang Kerok Kekalahan Tottenham dari Everton

14 September 2020   09:20 Diperbarui: 14 September 2020   09:24 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Calvert-Lewin Menyundul Bola Yang Berujung Gol Bagi Everton/cnnindonesia.com

Pertandingan lanjutan Premier League Week 1 antara Tottenhan Hotspur menghadapi Everton berlangsung sengit dan alot. Kedua tim tak ingin kalah, guna mendapatkan kepercayaan diri dan konsistensi di awal musim.

Tottenham asuhan Jose Mourinho yang bermain efektif, ternyata dapat digulingkan oleh tim Everton besutan Carlo Ancelotti yang bermain agresif. Everton secara mengejutkan mampu keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 1-0. Satu-satunya gol yang dicetak oleh Dominic Calvert-Lewin menjadi pembeda di laga ini.

Tottenham sebenarnya tak bermain buruk, terbukti mereka mampu unggul sedikit dari segi possession, passing dan shots on target. Namun, sepakbola lebih dari sekedar statistik. Setidaknya ada 3 hal yang membuat Everton bisa melucuti Spurs di laga tadi malam.

1. Sisi Kanan Tottenhan Dieksploitasi Richarlison

Memainkan formasi 4-2-3-1, membuat bagian sayap Tottenham gampang dieksploitasi oleh Everton, terutama sisi kanan yang berisikan Matt Doherty dan Toby Aldeweireld. Bisa kita lihat sepanjang laga, Doherty dan Aldeweireld selalu kesulitan menghentikan laju Richarlison.

Wajar saja, dari segi umur Doherty sudah menginjak 28 tahun dan Aldeweireld sudah berada di usia 31 tahun. Sedangkan Richarlison, ia berusia 23 tahun yang memang menjadi umur peak bagi seorang pesepakbola. Keunggulan stamina benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Richarlison.

Richarlison hampir menjebol gawang Hugo Lloris di menit ke-17 setelah mengalahkan Aldeweireld dalam adu sprint, walaupun finishingnya masih jauh berada di atas mistar gawang. Di babak kedua, Richarlison dapat 2 peluang di menit ke 70 dan 72 yang berawal dari kesalahan amunisi anyar Tottenham, Matt Doherty namun sayang masih gagal berbuah gol.

Kecepatan Richarlison pun juga berbuah kartu kuning di menit 85 untuk Hojbjerg yang harus turut berjibaku membantu lini belakang Spurs.

2. Tottenham Tak Punya Gelandang Kreatif

Formasi 4-2-3-1 yang dimainkan Jose Mourinho, menuntut adanya salah satu pemain kreatif dari 2 gelandang tengah. Biasanya, posisi tersebut akan diisi oleh Giovanni Lo Celso, namun ia tak bisa bermain akibat cedera. Sepertinya, Mou bertaruh posisi tersebut kepada Harry Winks, yang terbukti gagal di pertandingan tadi malam.

Ya, sedikit serangan yang dibangun Winks dapat sampai ke kaki Lucas Moura maupun Heung Min Son. Tottenham memang menguasai ball possession dengan adanya Winks dan Hojbjerg di tengah, namun sangat sulit untuk bola sampai ke kaki Son ataupun Kane.

Hal ini coba diantisipasi Mou dengan memasukan Moussa Sissoko menggantikan Dele Alli agar Harry Winks bisa sedikit maju dan bisa dengan leluasa mengalirkan bola kedepan. Namun, tampaknya hal tersebut masih cukup sulit dilakukan Winks. Sampai akhirnya Winks pun ditarik keluar di menit ke-60 digantikan Steven Bergwijn.

3. Kualitas Pemain Belakang Tottenham Rendah

Tentu poin ini tak ketinggalan saya masukan, karena mungkin alasan inilah yang menjadi akar masalah Tottenham dan menyebabkan lahirnya gol dari Dominic Calvert-Lewin.

Pemain belakang Spurs yang berisikan Matt Doherty, Toby Aldeweireld, Eric Dier dan Ben Davies sepertinya tidak cukup piawai untuk menyaingi penyerang berkualitas Everton yang berisikan nama beken semacam James Rodriguez, Richarlison dan D. Calvert-Lewin.

Hal ini pun dibuktikan dari lahirnya gol Calvert-Lewin yang memenangkan duel udara dari Eric Dier dan Toby Aldeweireld, meski kalah tinggi dari segi postur badan. Kesalahan Toby dan Eric yang berdiri sejajar dalam formasi pertahanan konvensional, memudahkan Calvert-Lewin memenangkan duel udara, dan menuntaskannya menjadi gol melalui heading tajam.

Tak hanya itu, Matt Doherty yang baru didatangkan juga sepertinya belum nyetel dengan permainan Tottenham. Terbukti ia mampu dengan mudah dilewati Richarlison dan membuatnya diganti oleh Tanguy Ndombele di menit 76.

Aib Bagi Mourinho dan Modal Bagus Everton

Kekalahan Tottenham dari Everton juga menodai rekor Mourinho yang tidak pernah kalah dalam laga pertama di semua liga sepanjang hidupnya (11x menang dan 7x imbang).

Sementara bagi Everton, hasil tersebut menandakan kemenangan pertama dalam 9 laga terakhirnya melawat ke London, setelah sebelumnya kalah 4x dan imbang 4x.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun