Mohon tunggu...
Kapten Jack Sparrow
Kapten Jack Sparrow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Instagram: stvnchaniago, Email: kecengsc@gmail.com, Youtube: FK Anime,

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tips and Trick Public Speaking (Part 1)

22 Agustus 2020   16:20 Diperbarui: 22 Agustus 2020   16:10 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Seorang Public Speaker (theknowledgereview.com)

Public Speaking tak bisa dipungkiri merupakan salah satu kriteria penting yang harus dimiliki oleh generasi milenial, selain Teamwork, Leadership dan soft-skill lainnya.

Bukannya saya ingin menyombong, namun saya cukup prihatin dengan beberapa basic Public Speaking yang tidak dikuasai dengan baik oleh remaja seumuran saya. Di artikel ini, saya akan coba share beberapa tips and trick agar Public Speaking Kompasianer terlihat makin oke. Ingat, teorinya jangan hanya dihafal ya, tapi dipraktekan juga. Berikut tips and trick dari saya.

1. Cantumkan Tulisan Seperlunya di Slide

Banyak yang sepertinya salah kaprah dengan fungsi slide/proyektor dalam sebuah presentasi atau speech. Guna sebuah slide sendiri adalah membantu presentasi kita supaya terlihat lebih jelas.

Di dalam slide tersebut, normalnya berisi visual dari data, grafik maupun fakta yang dapat kita gunakan untuk memperkuat argumen kita agar terdengar valid dan meyakinkan.

Namun, sebagian orang justru membuat kesalahan fatal. Banyak dari mereka yang tidak hafal dengan apa yang akan mereka presentasikan, sehingga menggunakan slide untuk menulis semua kata-kata yang akan mereka ucapkan nantinya.

Jelas ini akan membuat presentasi anda menjadi boring dan tidak menarik. Untuk menyiasati kesalahan ini, tidak ada cara lain selain memahami isi materi yang akan anda presentasikan agar tidak terpaku dengan teks atau dengan memakai poin ke-2.

2. Buat Notes di Kertas Kecil

Ya, bila Kompasianer kesulitan dalam menghafal seluruh isi materi presentasi, membuat sebuah notes di kertas kecil bisa menjadi solusi yang bagus.

Membuat notes di kertas bukanlah ide yang buruk, malah cara tersebut terkadang digunakan oleh beberapa teman dan senior saya di kampus. Membuat notes di kertas kecil menandakan anda mempunyai usaha untuk memahami isi materi presentasi dibanding menulis seluruhnya di dalam slide, seperti contoh di poin pertama.

Namun perlu menjadi catatan, yang ditulis di notes bukanlah seluruh materi, melainkan hanya pokok bahasannya saja. Misalnya, anda berbicara mengenai sepakbola di Indonesia. Anda cukup menulis seperti ini saja:


* Regulasi
* Kompetisi
* Pelatih
* Pemain
* Training Camp


Kira-kira seperti itu contohnya. Jadi, notes berfungsi sebagai petunjuk agar tidak kehilangan arah saat melakukan Public Speaking.

3. Pelajari Eye Contact

Disadari atau tidak, eye contact merupakan salah satu aspek penting dalam suatu presentasi. Untuk membuat audience tetap stay focus dengan materi yang kita bawakan, eye contact adalah senjata utama untuk seorang speaker.

Eye contact tidak harus dilakukan setiap saat. Eye contact hanya perlu dilakukan saat memberikan contoh atau saat melakukan penekanan terhadap suatu poin.

Sebagai contoh, bila anda berkata "Kalian sebagai bibit muda wajib berlatih keras apabila ingin menembus timnas Indonesia", namun mata anda malah mengarah ke proyektor. Jelas poin tersebut tidak akan mengena dipikiran para audience. Alhasil poin kita mental dan audience bakal kehilangan minat untuk memperhatikan materi kita yang selanjutnya.

4. Stage Control

Stage Control atau penguasaan panggung sama pentingnya dengan eye contact. Bila seorang speaker tidak menguasai panggung, perhatian penonton bisa-bisa teralih ke hal lain misalnya bermain smartphone, mengobrol atau bahkan meninggalkan ruangan.

Maka dari itu, stage control perlu menjadi salah satu senjata seorang speaker agar perhatian penonton/audience tetap terfokus kepada kita.

Bagaimana caranya? Tentu adalah dengan memperbanyak latihan dan terbiasa mempresentasikan di stage yang besar. Hanya dengan cara itu, seorang speaker dapat menguasai panggung dengan baik dan membuat gerakan/move yang sesuai dengan materi presentasinya.

Contoh penguasaan panggung yang baik adalah dengan mencakup seluruh audience. Ya, bila anda berjalan dari center stage kearah stage sebelah kiri, jangan terlalu lama berada disana. Coba pindah ke kanan dan dapatkan perhatian mereka juga. Dengan begitu, semua audience akan merasa diperhatikan dan timbal baliknya akan memperhatikan anda (speaker) juga.

***

Sekian tips and trick part 1 dari saya, part 2 nya akan secepatnya saya unggah. Semoga bermanfaat untuk teman-teman sekalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun