* Regulasi
* Kompetisi
* Pelatih
* Pemain
* Training Camp
Kira-kira seperti itu contohnya. Jadi, notes berfungsi sebagai petunjuk agar tidak kehilangan arah saat melakukan Public Speaking.
3. Pelajari Eye Contact
Disadari atau tidak, eye contact merupakan salah satu aspek penting dalam suatu presentasi. Untuk membuat audience tetap stay focus dengan materi yang kita bawakan, eye contact adalah senjata utama untuk seorang speaker.
Eye contact tidak harus dilakukan setiap saat. Eye contact hanya perlu dilakukan saat memberikan contoh atau saat melakukan penekanan terhadap suatu poin.
Sebagai contoh, bila anda berkata "Kalian sebagai bibit muda wajib berlatih keras apabila ingin menembus timnas Indonesia", namun mata anda malah mengarah ke proyektor. Jelas poin tersebut tidak akan mengena dipikiran para audience. Alhasil poin kita mental dan audience bakal kehilangan minat untuk memperhatikan materi kita yang selanjutnya.
4. Stage Control
Stage Control atau penguasaan panggung sama pentingnya dengan eye contact. Bila seorang speaker tidak menguasai panggung, perhatian penonton bisa-bisa teralih ke hal lain misalnya bermain smartphone, mengobrol atau bahkan meninggalkan ruangan.
Maka dari itu, stage control perlu menjadi salah satu senjata seorang speaker agar perhatian penonton/audience tetap terfokus kepada kita.
Bagaimana caranya? Tentu adalah dengan memperbanyak latihan dan terbiasa mempresentasikan di stage yang besar. Hanya dengan cara itu, seorang speaker dapat menguasai panggung dengan baik dan membuat gerakan/move yang sesuai dengan materi presentasinya.
Contoh penguasaan panggung yang baik adalah dengan mencakup seluruh audience. Ya, bila anda berjalan dari center stage kearah stage sebelah kiri, jangan terlalu lama berada disana. Coba pindah ke kanan dan dapatkan perhatian mereka juga. Dengan begitu, semua audience akan merasa diperhatikan dan timbal baliknya akan memperhatikan anda (speaker) juga.