Siapa pun yang bisa mendapatkan hasil maksimal dari liga menang. Aliansi dapat berhasil jika tujuan dari kolaborasi adalah untuk mewujudkan sumber daya; memperoleh aset dan kemampuan yang bukan milik perusahaan; atau umumnya berbagi biaya dan risiko.Â
Biasanya aliansi dirancang sebagai hubungan jangka pendek karena aliansi dianggap sebagai strategi yang lemah bila diterapkan dalam jangka panjang. Sebuah studi yang cukup mendalam oleh Business Week (1986) menunjukkan beberapa contoh usaha patungan dan motivasi mereka. Tabel 3 merangkum temuan, menunjukkan berbagai tujuan strategis peserta usaha patungan.
Patut dicatat, dalam setiap kontrak patungan beberapa ciri sebagai berikut biasanya dianut yaitu :
(1) kontribusi oleh partner dalam uang, properti, usaha, pengetahuan, skill, atau aset lain adalah bentuk yang umum;
(2) kerja sama dalam properti sering dimasukkan dalam patungan;
(3) hak untuk saling mengontrol manajemen perusahaan;
(4) harapan akan keuntungan (presence of adventure);
(5) hak untuk berbagi keuntungan
(6) tujuan biasanya dibatasi menjadi satu keterlibatan atau ad hoc enterprise (Weston, et.al., 1990, bab 14).
Isu terkait kelemahan strategis aliansi ini terkait dengan isu kepemimpinan, kontribusi mitra aliansi, pengawasan kontribusi, dan strategi bisnis.Â
Penting untuk menciptakan struktur perusahaan yang jelas dalam strategi aliansi. Hal ini dapat memperjelas isu-isu yang terkait dengan kepemimpinan perusahaan selama aliansi. Dengan cara ini, setiap partai dalam koalisi perlu mengetahui motivasi dan motivasi masing-masing partai, baik jangka panjang maupun jangka pendek.Â