Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rumah Ngaji Menginspirasi Kreativitas Anak

14 Juni 2024   05:48 Diperbarui: 14 Juni 2024   06:33 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar prototype 26 tahun silam (Dok.Pribadi).

Di kala seusia SD, aku mempunyai cita-cita menjadi anak yang bisa mengaji dan mondok di Pesantren. Entah mengapa, intuisi fatamorgana ala bocil itu hinggap. Deretan imaginasi terus muncul, mulai dari beberapa bayangan enaknya ketika mondok bersandar di pohon kelapa sambil melihat sawah yang hijau-maklum pesantren di daerah biasanya berada di area pedesaan- plus dengan beberapa sandiwara santri baru yang akan memulai pertarungan jiwa belajarnya untuk jadi orang sukses dan bermanfaat. Di tahun yang sama tepatnya 1998, saat aku lagi puber-pubernya anak lulusan TK ke SD, terdapat acara televisi yang ramah anak. 

Judulnya "Selamat Pagi" kalau tidak salah, maklum saja sudah 26 tahun silam acara legend pemutaran musik dan lagu anak itu sudah ditayangkan di TVRI. Ada sebuah momen quiz di kala itu yang merajut kreativitas anak-anak SD dengan tajuk "Tunjukkan Kreativitasmu". Quiz tersebut mencoba melatih pemirsa bocil-bocil untuk selalu bisa mengeluarkan ide dan gagasan serta passion-nya dalam berbagai bidang. Aku tahu hal tersebut telah melatih jiwa kreativitasku hingga kini. Aku mengirimkan sebuah gambar yang terdiri dari hamparan sawah, pohon kelapa-sesuai dengan bayanganku ketika ingin mondok-, taman yang dipenuhi rerumputan hingga bentuk gambar menyerupai batu dan ada sedikit rumput disampingnya. Kalau diilustrasikan kira-kira seperti ini:

Kala itu, aku meminta tolong kepada Ibuk untuk mengirimkan naskah tersebut ke redaksi acara "Selamat Pagi" di TVRI.

Aku : Buk, saget nedi tulong ngirimke niki?(red;Bahasa Jawa)

Ibuk: Gawe opo iki le?

Aku: Niki damel quiz teng TVRI.

Ibuk: Oiyo, pinter sampeyan, gambare apik.

Intinya, Aku meminta tolong ibuk untuk mengirimkan paketan itu ke redaksi TVRI dalam tajuk quiz. Sontak saja, Ibuk langsung tidak berpikir panjang karena memandang hal positif dalam memacu adrenalin kreativitasku kala itu. Seingatku, ibuk mengirimkannya menggunakan jasa JNE untuk kirim. Waktu itu juga, aku masih ingat betul berujar kepada ibuk, ini jasa paket apa?kenapa tidak kantor pos?. Maklum saja bahwa bocil pada masanya sangat kental dengan nuansa pos oleh PT. Pos Indonesia sehingga ada julukan "kantor Pos".

Alhamdulillah, aku telah selesai menuntaskan studi di 3 Pesantren sekaligus yaitu; Pesantren Darussalam Blokagung-Banyuwangi, Pesantren Asshiddiqiyah 10 Cianjur, dan Pesantren Cendekia Amanah Depok. Setelahnya, melalui Pesantren Cendekia Amanah, aku ditunjuk sebagai nadzir-pengelola- atas rumah wakaf di daerah Pabuaran, Kab.Bogor. Rumah seorang pensiunan Telkom-Kini, telah pulang ke Rahmat ALLAH SWT. Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di Sisi-Nya, Amin- seluas 123 M3 dengan size rumah tipe 54 sangat nyaman sebagai tempat persinggahan para umat pencari Tuhan. Konsep sederhana dengan visi yang tidak sederhana yaitu;memberantas buta membaca dan memahami Alquran telah aktif selama 3 tahun berjalan. Alhamdulillah, di kala awal pembukaannya, ada seorang hamba Allah SWT. yang mendermakan sebagian rejekinya untuk sarana Rumah Ngaji Cendekia Amanah, Kab.Bogor.

Dok.Pribadi.
Dok.Pribadi.
Kiriman paket yang berkesan dalam memberantas buta Alquran (BBQ). Dok.Pribadi.
Kiriman paket yang berkesan dalam memberantas buta Alquran (BBQ). Dok.Pribadi.

Sebuah skema perjuangan di tengah kota dengan sejuta cerita tentunya akan membuat seluruh jiwa dan raga tertantang. Pernak-pernik paketan juga termasuk salah satu efek penggembira yang sesuai dengan motto JNE "Connecting Happiness". Senada apa yang digaungkan oleh Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa'di-Disadur dari Tesis Asril Hamidi, 2021- tentang makna kebahagiaan. Beliau merepresentasikan kebahagian dengan step-step diantaranya; menghindari kekufuran, beriman dan beramal shaleh, menjalankan perintahnya, khusyu' dalam mengerjakan shalat, berpaling dari hal-hal yang tidak berguna, berjihad, berlaku benar (shidiq). JNE sudah di jalan yang benar. Kang Maman juga pernah berujar kan ya,hehe. Bahagia itu tidak harus menunggu kaya, artinya kita bisa membahagiakan orang lain dengan cara memegang erat amanah barang paketan agar aman sampai ke si penerima. 

JNE juga telah memberikan pembelajaran kepada perusahaan lain dan masyarakat agar tetap memegang teguh keimanannya. Mbak Nur seorang karyawan JNE Medan juga pernah berujar tentang esai pengalaman hidupnya ketika bergabung pada JNE Medan, 2017. Mbaknya kaget katanya sewaktu diinterview oleh Head Unit Human Capital JNE Medan," Mbak shalatnya gimana?". Pertanyaan tersebut membuat mbaknya kagum alias terperangah. Tidak ayal bahwa JNE sangat memperhatikan nilai ketakwaan karyawannya.

Hal tersebut juga terjadi dalam kisah kasih paketan JNE yang berusaha merasukkan himmah-semangat- agar nantinya aku berpikir juga kepada masa depan anak biologisku. Karena pada dasarnya, anak itu ada dua jenis yakni; anak biologis dan ideologis. Syahdan, pada Jum'at 31 Mei 2024, aku dan keluarga kecilku berniat shopping ke daerah Depok untuk membeli bingkisan buat teman istri di Jakarta ketika waktu lahiran. Sontak saja, gas terus kreativitas belanjanya istriku. Ditemani dua anak setengah kembarku, proses dan suasana belanja jadi lebih berwarna. Si anak yang lagi aktif-aktifnya dan tantrum membuatku dan istri harus membagi jobdes antara eksekutor belanjaan dan peran baby sitter. Kami belanja tiga barang sekaligus untuk acara jenguk lahiran teman. Maklum saja, di bulan Mei memang sepertinya masa subur orang di sekeliling, setelah masa nikahan di tahun sebelumnya. 

Satu bingkisan yang paling gede dan dekat kami dahulukan, tertuju pada Mbak Nila di daerah Ciracas Jakarta Timur. Langsung saja gak pakai lama, aku dan istri berikut 2 bocil kami bergegas ke jasa paketan JNE daerah Margonda raya, Depok. Aduh, aku kelupaan bahwa saat itu hari Jum'at sehingga masih tutup kantornya menunggu shalat Jum'at usai. Akupun menunggu dengan setia kantor JNE buka. Pada waktu menunggu itulah, kami berkelakar tentang dua putra kami yang memiliki interest yang sangat kontras. 

Si kakak bernama Balya lebih seneng alat dan moda transportasi seperti motor, mobil, truk, dan lain sebagainya. Sedangkan si adik Banu lebih suka dunia satwa yang lucu-lucu seperti pinguin, burung-burungan, kelinci, dan lain sebagainya. Kamipun berandai-andai bahwa Balya cocok menjadi Enginer. Kami ingin mengarahkan Balya ke arah sana sedari dini. Begitupun Banu yang sepertinya lebih matching dengan tema pecinta hewan atau animal care contohnya Dokter Hewan.

Aku       : "Ma, anak-anak sudah punya kerucut cita-cita sendiri kayaknya". Tuturku.

Isriku    : "Iya kayaknya Bi", Balasnya.

Aku       : "Tapi bagaimanapun juga, mereka harus bisa mengaji Alquran dan kajian bekal syariat agama yang baik, walaupun berbeda tujuan skill dan profesi". Tambahku, semakin meyakinkan dan set planning beneran.

Eh, tidak lama kemudian tiba-tiba ada abang kurir JNE datang dan bertanya, "Mau kirim paketan pak?, Ia bertanya. Aku menjawab, "iya". Lantas abang JNE mengetuk pintu kantor JNE. Tidak disangka ada mbak resepsionis JNE dari dalam datang dan buka pintu.

"Walah, ngertio ket mau mbak, mbak. Gak usah ngenteni suwi (red; Bahasa Jawa), kata hati nurani ini, wkwkwk.

Intinya, kenapa tidak dari tadi dibuka ya. Kamipun masuk dan mengirimkan bingkisan tersebut. Tidak lama kemudian di hari Sabtunya paketanpun datang, Mbak Nila mengirimkan foto paketan kami dekat di sebelah sang buah hati.

Paketan datang mendarat dengan selamat dengan Nomor connote 301060012743224. (Dok. Pribadi).
Paketan datang mendarat dengan selamat dengan Nomor connote 301060012743224. (Dok. Pribadi).

Pesantren Bedol Kota

Sobat sekalian, Pesantren bedol kota merupakan filosofi yang diambil untuk Rumah Ngaji yang tidak menarik iuran ngaji sepeserpun. Kami selaku stakeholder sudah punya sumber pendanaan dari para donatur. Memang sulit pada awalnya, di tahun pertama saja, kami diberikan tantangan promosi ke warga sekitar dan Lembaga Pendidikan agar bisa menyampaikan bahwa ada program Berantas Buta Alquran (BBQ) dekat area mereka. Tempat mengaji di sekitar area Rumah Ngaji ini relatif banyak, namun yang paling dekat adalah kami. Maka target utama kami yaitu warga sekitar, adapun misi selanjutnya tergantung progres selama 3 tahun berjalan. 

Kamipun sempat berpikir bahwa enaknya anak-anak seusia SD sampai kelas 6 merupakan target lulusan kami. Kenapa demikian? Karena anak-anak SD yang sudah ke jenjang SMP biasanya sudah malu kalau mengaji bareng bocil-bocil. Disamping itu, Rumah Ngaji kami juga beberapa kali dikunjungi rekanan sekedar ngopi, tapi juga ada kajian agama di dalamnya. Bahkan ada rekanan yang meminta ngaji di sela waktu senggang. Adapun warga sekitar juga demikian, untuk meminta waktu pengajian rutinan. Bisa jadi kajian taklim semacam majelis akan terbentuk di waktu mendatang.

Sejatinya, keinginan memberantas buta Alquran ini juga diberikan kemudahan oleh Allah SWT. untuk tetap menebar kebahagiaan di lingkungan sekitar dengan program sosial Rumah Ngaji seperti santunan anak yatim dan bagi-bagi sembako pada waktu tertentu. Hal ini kami lakukan sebagai bentuk kepercayaan masyarakat mengizinkan Rumah Ngaji berada di lingkungan mereka. Ternyata kreatifitas tanpa batas pada sosial keagamaan juga sangat mengasyikkan dan menantang juga ya.

#JNE#ConnectingHappiness#JNE33Tahun#JNEContentCompetition2024#GasssTerusSemangatKreativitasnya 

Ahmad Afif, Blogger umum dan Fans Paket Bahagia JNE 2024. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun