Mohon tunggu...
Ahmad afif
Ahmad afif Mohon Tunggu... Dosen - Afif

fleksibel adalah kunci kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Singa Padang Pasir yang Menggantikan Macan Asia

8 Februari 2024   10:52 Diperbarui: 8 Februari 2024   11:01 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SINGA PADANG PASIR YANG MENGGANTIKAN MACAN ASIA

BY,

AHMAD AFIF

Piala Asia 2023 kali ini telah menunjukkan perubahan puzzle kekuatan sepak bola Asia. Hal ini telah dikonfirmasi dengan terjadinya final Jordania dan Qatar setelah sebelumnya empat negara ada di semifinal, hanya menyisakan Korea Selatan saja sebagai kekuatan macan Asia. 

Tuan rumah Qatar dan juga Yordania menjadi negara Arab berikutnya yang menyertai Iran. Apakah berarti ini menunjukkan bahwa kekuatan sepak bola singa padang pasir telah mengaung sekencang-kencangnya ke seluruh pelosok Asia bahkan dunia?.

Jawabannya adalah iya benar adanya. Tajikistan juga menjadi negara debutan yang berhasil merengsek lolos secara jauh kedelapan besar juga ikut membuktikan kekuatan negara singa padang pasir di belahan dunia khususnya di piala Asia kali ini. 

Jepang yang telah dikonfirmasi oleh riset Opta Analyst, 2023 dengan presentase 24,6 % menyusul Korsel 14,3%, Iran 11,2%,  Australia 10,7% dan negara-negara lainnya tidak mampu berkata banyak di piala Asia 2023. B

ahkan ironinya, Jepang menjadi tim unggulan, namun tragis dihempaskan oleh Iran dan kawan-kawan. Begitupun juga Korea Selatan yang menjadi tim kolektor Piala Asia terbanyak mendampingi Jepang dan Iran ikut dihempaskan oleh Jordania yang notabene menjadi tim non unggulan di kompetisi kali ini. 

Hal ihwal ini membuat prediksi seluruh pengamat sepak bola mengatakan bahwa piala Asia kali ini penuh dengan kejutan. Dimulai dari dihempaskannya secara tipis-tipis negeri samurai oleh tim Iran dengan skor dramatis, melalui pertandingan yang sangat di luar prediksi, sangat seru sekali. Babak pertama, tim Samuarai berhasil melancarkan gencaran samurainya di garis pertahanan. 

Apa dikata, di babak kedua pelatih Iran mempertontonkan kepiawaiannya dalam mengadu strategi dengan pelatih Jepang melalui counter attack-nya dan melalui pressing tinggi. 

Pasukan samurai biru tidak bisa bergerak banyak. Presisi Iran ini sangat dominan sehingga pasukan samurai biru hanya bisa melihat bola menggelinding secara kencang ke gawangnya dua kali. 

Sayangnya,  wasit yang memimpin laga pada waktu itu membuat keputusan yang kontroversial menganulir gol on side pemain Iran. Gol yang disinyalir off side, padahal jelas on side, Apabila wasit dari di laga itu memilih checking VAR, otomatis akan bisa mengambil keputusan yang berbeda ,dan tentu saja lebih bijaksana. Namun, rezeki ada di pihak Iran, di masa injury time tiba-tiba bek Jepang melanggar pemain Iran. 

Akhirnya, pelanggaran itu berbuah pinalti pada saat waktu hanya tersisa 1 menit. Lanjutannya, Iran telah menyelesaikan algojo pinaltinya dengan sangat sempurna. 2-1 untuk Iran secara dramatis, what strategy! dan very incredible!.

Begitupun juga, mega big match yang mempertemukan Jordania dan Korea Selatan di bapak semifinal berlangsung secara out of the box, di mana Jordania menggunakan taktik pressing ketat dengan memanfaatkan umpan-umpan yang error dari timnas Korsel ataupun sengaja diganggu agar membuat error sendiri. 

Walhasil, di babak kedua mereka menutup killing the game dengan skor 2-0. Pasukan Jordania nyatanya berhasil memanfaatkan error pemain Korsel di laga semifinal tersebut . Hasil ini membuat negara-negara arab telah membuat all arab final di babak pamungkas Piala Asia 2023 ini karena di Qatar berhasil menyusul Jordania.

Bola.net
Bola.net

MACAN ASIA MULAI TENGGELAM

Setidaknya, dari fenomena langganan piala dunia dan macan asia yaitu Jepang dan Korea Selatan, kita bisa melihat bagaimana digdayanya sepak bola negara-negara padang pasir. 

Negara-negara ini tidak bisa dianggap remeh karena pencapaian Piala Asia kali ini menjadi starting point untuk bisa menggantikan kedigdayaan Jepang dan Korea Selatan. Bukan tidak mungkin, pada gelaran piala dunia 2026 nanti akan ada negara-negara baru yang akan menjadi pengganti Jepang dan Korsel. Kita nantikan saja bagaimana kelanjutannya.

Pelatih Indonesia, Shin Tae Yong mengatakan bahwa macan asia juga akan bergeser ke negara Asia Tenggara. Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan juga Thailand tidak bisa dianggap remeh untuk percaturan kekuatan sepak bola asia kali ini. Negara-negara di Asia harus dan patut memperhitungkan negara-negara Asia Tenggara.

Hal tersebut juga telah dibuktikan dengan pencapaian Vietnam tahun lalu di Piala Asia baik level senior maupun U-23. Dimana mereka menjadi finalis dengan dikalahkan Uzbekistan. 

Adapun di Piala Asia Senior mereka cukup mencapai pencapaian yang fantastis. Pada Piala Asia 2023 ini, Indonesia dan Thailand masing-masing telah mengharumkan Asia Tenggara dengan melangkahkan kakinya di babak 16 besar, walaupun dihentikan oleh lawan lawannya, akan tetapi patut menjadi apresiasi tersendiri. 

Indonesia pun juga menjadi negara Asia Tenggara yang berhasil mengharumkan kawasan ini dengan torehan pemain termuda dengan statistik Bola.com pada tanggal 07 Januari 2024 telah merilis bahwa  umur Timnas senior Indonesia yang ikut di kejuaraan  ini rata-rata adalah 24,33 tahun. Disusul oleh Timnas Tajikistan dengan rata-rata umur 24,62 tahun, kemudian Timnas Kirgzistan dengan usia 24,99 tahun, dan yang terakhir adalah timnas Ngu Yen dengan rata-rata usia 25,38 tahun.

Jadi, ada dua kekuatan yang patut diwaspadai yaitu negara Arab dan Asia Tenggara. Mereka akan menjadi Macan Asia berikutnya.

Ahmad Afif

Penulis dan Pengamat Sepak Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun