KATEKESE SEBAGAI PENGEMBANGAN IMAN Â YANG SEDERHANA DI TENGAH MASYARAKAT
Oleh: Steven N. Ch Saunoah
Â
PENDAHULUAN
Iman merupakan tanggapan akan wahyu Allah. Wahyu Allah datang kepada setiap manusia, tergantung setiap individu menanggapi wahyu tersebut. Ada yang menanggapi dengan serius, ada yang biasa-biasa saja dan ada pula yang tidak sama sekali menanggapinya.Â
Di dalam filsafat manusia dikatakan bahwa manusia adalah individu yang selalu bertanya. Setiap hal selalu dipertanyakan oleh manusia. Kendati demikian, hal yang selalu dipertanyakan inilah yang menjadi suatu kelemahan manusia, sehingga iman pun bisa dipertanyakan. Menjawabi itu, Thomas Aquinas yang adalah seorang teolog Kristiani pada abad pertengahan mengatakan bahwa iman menjawabi  kelemahan indrawi.
Katekese berasal dari asal kata Yunani Katekein, yang berarti yang "nyaringkanlah". Hal ini menjadi dasar bagaiamana iman harus terus didengungkan kepada manusia. Secara sederhana katakese adalah usaha pengajaran atau pendidikan agama bagi calon permandian atau bagi umat[1]. Katekese berusaha untuk merangkum sebagian lapisan kaum Kristiani agar masuk dalam proses pendidikan iman yang benar. Jadi, katekese merupakan "realitas" khas kegerejaan yang harus dikaji dan dikembangkan sesuai dengan keadaan zaman.
Bidang katekese melewati batas horizon pengajaran perihal kebenaran iman, tetapi mencakup seluruh latihan edukatif dengan mana setiap pribadi menyiapkan diri secara bertahap untuk mengambil bagian secara penuh dalam iman dan hidup orang Kristen.Â
Katekese dikatakan pula sebagai ilmu sederhana untuk mengembangkan iman umat Kristiani dan berusaha mengembangkannya di dalam hidup harian. Katekese merupakan sebuah ilmu. Term "kateketik" menyebutkan bahwa kateketik merupakan pemikiran yang sistematis dan pedagogis[1], tentang ajaran agama bagi manusia dalam situasi konkrit hidupnya.Â
PEMBAHASAN
Iman