Mohon tunggu...
Steven Saunoah
Steven Saunoah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Filsafat UNWIRA-KUPANG
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terkadang menulis membuat saya mengekspresikan segala jiwa. Tulisan yang saya senangi adalah puisi. Jika jatuh maka bangkit lagi. Never Give Up.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Angkara Telah Jatuh atas Kampungku

13 Maret 2023   15:41 Diperbarui: 13 Maret 2023   15:57 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Setitik Dakwat

Seminggu setelah figur idaman meninggal.

Seorang tetangga datang dan mengakui kesalahannya. Ia dibayar untuk menabur racun pada makanan lokal khas kampungku, yang disiapkan khusus untuk dimakan pria gagah tersebut. Ia lolos dari perhatian, sebab dia dikenal oleh seluruh kampung sebagai pemasak yang handal dan dapat dipercaya. Namun akibat tak punya uang untuk membiayai operasi ginjal anaknya, ia pun melakukannya. Sadis, sebuah ironi akan cinta orangtua pada anak. Aku pun mengajarinya sesuatu, sebuah ironi dari cinta seorang pemuda pada kampungnya.

Sebuah pisau terasah ditarik dari sarungnya dan semenit kemudian terbujur kaku tubuh seorang pria dengan warnah darah di dadanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun