Seminggu setelah figur idaman meninggal.
Seorang tetangga datang dan mengakui kesalahannya. Ia dibayar untuk menabur racun pada makanan lokal khas kampungku, yang disiapkan khusus untuk dimakan pria gagah tersebut. Ia lolos dari perhatian, sebab dia dikenal oleh seluruh kampung sebagai pemasak yang handal dan dapat dipercaya. Namun akibat tak punya uang untuk membiayai operasi ginjal anaknya, ia pun melakukannya. Sadis, sebuah ironi akan cinta orangtua pada anak. Aku pun mengajarinya sesuatu, sebuah ironi dari cinta seorang pemuda pada kampungnya.
Sebuah pisau terasah ditarik dari sarungnya dan semenit kemudian terbujur kaku tubuh seorang pria dengan warnah darah di dadanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H