Pada tahun 2040 mengambarkan tentang situasi gawat, terjadinya perang pada saat era korporis arti dari korporis ini adalah korban pengambilan operasi serikat yang dimana melibatkan banyak kericuhan terhadap masyarakat dengan pemerintah yang memiliki argumen yang berbeda terkait politik antara dua wilayah yang mempunyai pandangannya masing masing. Beberapa masyarakat terlibat dalam aksi pemberontakan yang dilakukan untuk melawan pemerintah tujuannya merevolusikan kedua pihak dengan membuat 2 kelompok dari masyarakat yaitu kelompok medis dan kelompok merdeka yang memiliki perannya masing-masing. Didalam kejadian yang terjadi terlihat dua pasangan yang difokuskan dalam cerita tersebut, yaitu imron dan imroatun. Mereka berdua bercakap layaknya ingin mendapatkan kedamaian yang dirasakan mereka. Ada beberapa percakapan yang diberikan di setiap kalimat di dalam kejadian tersebut di luar kantor markas yang mereka bentuk.
imroatun berdiri dengan bersandar di dinding kantor, melihat gerakan imron yang ingin duduk dan imron duduk dengan merasakan angin malam.
Imron:" kalo semisalnya revolusi ini terjadi, apa yang kamu lakukan tun?" ucap imron dengan pandangan keatas melihat langit dengan bintang dan bulan.
Imroatun: "mau merasakan sebelum ini ron." Setelah berbicara itu atun pun menoleh pandangan dari imron ke arah langit juga"
Imron: "ohiya kamu masih ingat tidak, ketika kita bertemu di kampus, menurut mu first impression kamu terhadap aku gimana?" imron yang melihat langit menoleh kearah atun dengan membawa rasa nostalgia
 Imroatun: "yaa aku ingat, ketika saat itu" melakukan flashback ketika ucapan tersebut dilanturkan oleh atun.
Perdamaian yang dirasakan imroatun dan imron pada tahun 2036. saat perkuliahan pertemuan terjadi pada imroatun dan imron, sewaktu di kelas pada ruangan mata kuliah wajib universitas
Imron yang sedang presentasi dengan santun dan dibawakannya dari awal presentasi hingga pertanyaan yang dijawab nya begitu baik dan memperlakukan semuaya dengan hormat, dia mendapat pandangan dari imroatun, dan imron setelah selesai menyajikan presentasi tersebut. Kelas pun selesai, di lorong kelas, pertemuan pertama dari imroatun dan imron pun dimulai
Imroatun yang berjalan kearah imron yang sedang berbincang dengan dosen lalu, berpisah dengan dosen tersebut, melihat imroatun yang berjalan mengarah imron lalu imroatun menyapa.
Imroatun: "mas imron, boleh saya sedikit bertanya tentang mas, saya penasaran dengan mas, karena tadi disaat presentasi saya kagum dengan pembawaan mas."
Imron: dengan terkagumnya disaat dihampiri imroatun yang manis dan cantik penampilan imroatun yang begitu menawan membuat imron gagal fokus terhadap apa yang disampaikan oleh imroatun dan tiba tiba menjawab "saya imron, dan saya masih single"
Imroatun: terkaget dan melanjutkan pernyataan mengikuti apa yang di sebutkan imron "saya imroatun, maaf mas tadi saya tidak memperkenalkan diri dahulu."
Imron: "eh iya maaf tadi saya tidak fokus, maaf ya sekali lagi, tadi apa yaa yang di sampaikan."
Imroatun: "iya mas saya juga minta maaf untuk apa yang saya sampaikan, jadi saya ingin menyampaikan....." imroatun menjelaskan hal pertama.
Imron pun memberikan beberapa arahan terhadap apa yang di perlukan dalam penyampaiannya terhadap apa yang di perlukan pas presentasi. disaat selesai penjelasan.
Imron: "boleh kah saya hubungi anda lewat aplikasi chat? Jika berkenan mungkin saya akan menghubungi anda untuk kelanjutan percakapan ini."
Imroatun pun mengangguk dan tersenyum manis. lalu memberikan beberapa argumen dan memberikan kontaknya. Dari pertemuan tersebut kembali ke masa kericuhan yang terjadi pada awal cerita.
Imron: "mungkin dengan ini, kita harus bersiap dalam perubahan yang terjadi pada saat ini, maupun nanti. Karena hal tersebut menggambarkan bagaimana, cara kita melewati hal yang sudah di lalui." Selesai berbicara begitu, imron pun memandang imroatun dan berdiri dengan perlahan
Imroatun: "iyaa dengan hal tersebut, kita juga harus bijak bagaimana cara kita melakukan pada waktu yang bersamaan." Menoleh kearah imron yang mencubitkan dagu atun untuk mengubah pandangannya kearah wajah imron.
Imron: "dengan begitu saya pun merasa yakin, bahwa saya" dengan kutipan kalimat yang ingin disampaikan imron. Lalu terdengar lah suara alarm dari kantor bahwa pemerintahan menyerang pada malam hari.
Mereka berdua bergegas berpisah kearah dimana pleton/kelompok itu tetapkan dan menggambarkan perpecahan dari penyerangan tersebut.... 500 prajurit dari pemerintahan menyerang markas kelompok revolusi dengan bersenjata lengkap dan kendaraan yang di kearahkan untuk menyerang kelompok itu.
Setelah penyerangan tersebut mengakibatkan beberapa mayat yang bertumpukan, mengarahkan mereka di suatu tempat dan ditumpukan lalu dibakar. Pancaka ini menghasilkan bukti bahwa hal tersebut terlalu sadis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H