Semenjak resmi dideklarasikan sebagai capres tunggal dari PDIP pada tanggal 14 Maret 2014, Joko Widodo atau yang sering dipanggil Jokowi panen serangan verbal, terutama dari Prabowo Subianto dan loyalisnya. Terang-terangan kita semua tahu hujatan Prabowo Subianto hanya ditujukan ke Jokowi, mengatakan sebagai presiden boneka, maling, koruptor dsb.
Tapi reaksi Jokowi dalam menanggapi semua tudingan yang bersifat kekanak-kanakan dari seorang mantan tentara sungguh menarik, perhatikan statemen Beliau berikut ini.
"Mau nyerang silakan, mau ngejek silakan, toh, masyarakat sudah bisa menyaring mana yang benar dan mana yang tidak benar. Mau dukung silakan, mau tidak dukung silakan. Â Aku rapopo, aku rapopo, he-he-he," kata Jokowi, di Balaikota Jakarta, Senin (24/3/2014). Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa budaya saling serang dan mencemooh bukan budaya bangsa Indonesia dan Beliaupun mengakui tidak jago dalam berdebat tetapi lebih suka adu gagasan.
"AKU RAPOPO...." yup....satu kata untukmu Pak Jokowi : GOKIL....
Reaksi ini menunjukan tingginya kecerdasan emosional Jokowi, dan reaksi yang ditunjukkan oleh Jokowi pastinya akan mendapatkan kredit lebih dari rakyat. Jangan heran mungkin, ini akan jadi salah satu jargon atau bahasa kampanye yang populer pada saat kampanye legislatif. Penulis bahkan yakin, tim sukses dan para pengusaha kaos atau percetakan sudah menangkap momen tersebut.
. Terlepas dari semua itu, tentu, kita semua bisa belajar, termasuk penulis sendiri, yang mungkin tidak sesabar dan sesantun Beliau dalam menanggapi suatu persoalan. Filsafat menang tanpa ngasorake benar-benar dipegang teguh oleh Beliau, dan semoga Prabowo Subianto, sipil yang ketika menjadi militer memiliki catatan masa lalu kelam bisa belajar setidaknya untuk tahu diri, siapa tahu Anda bisa jadi Presiden kelak setelah belajar dulu jadi wagubnya Ahok..upss...maaf, kadang masih terbawa kejengkelan dengan pak Wowo.
Bahkan, ketika masuk dalam "The World's 50 Greatest Leaders" versi majalah Fortune, dimana Jokowi duduk di peringkat ke-37, malah menyatakan "Hebat apaan, biasa saja..." . Sesuatu yang penulis yakin akan dijadikan cv bagi capres lain.
Teruslah membumi, merakyat dan bekerja untuk rakyat,pak Jokowi.. Doa kami menyertaimu..
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2014/03/23/078564584/Pesan-Prabowoi-Jangan-Mau-Dipimpin-Tukang-Bohong
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/24/1737543/Jokowi.Aku.Rapopo.