Dayak Bakati Rara dan Persebaran-Nya Hingga ke Luar negeri
Suku Dayak Bakati Rara adalah salah satu Suku Dayak Kalimantan Barat yang mendiami kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dan mendiami wilayah Sarawak Malaysia.
Populasi Suku Dayak Bakati Rara pada tahun 2007 di perkirakan sebesar 12.000 orang tersebar di Kabupaten Sambas, Bengkayang dan Sarawak Malaysia
Penulis akan mengulas tentang Persebaran Dayak Bakati Rara hingga Ke Ujung negeri bahkan keluar negeri tepatnya di Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Kampung Biawak, Daerah Distrik Lundu, Sarawak Malaysia.
Konon cerita-Nya Dayak Bakati’ Rara di wilayah Sajingan berasal dari wilayah adat yang disebut Banoe Rara di Kabupaten Bengkayang. Kelompok ini bermigrasi ke wilayah Perbatasan Malaysia hingga ada yang masuk ke Malaysia diperkirakan sekitar Tahun 1850-an. Mereka bermigrasi karena wilayah mereka pada waktu itu sedang bergejolak Perang Monterado’ yang melibatkan empat pihak, yaitu Kesultanan Sambas (Melayu), Cina (Kongsi-kongsi Cina para penambang emas), Belanda, dan Dayak. 3 Suku Dayak Bakati’ Rara di Kecamatan Sajingan bermukim di Binua Aruk. Oleh karena itu, mereka juga disebut orang Aruk. Wilayah pemukiman mereka ada di tiga kampung, yaitu Kampung Aruk, Apikng, Baruang, dan di Malaysia bermukim di berbagai kampung yaitudi Kampung Pasir Ilir, Pasir Tangah, dan Kendai.
Seperti telah disebutkan di atas bahwa penduduk Bakati’ Rara di wilayah Perbatasan Malaysia ini berasal dari tanah asal-usul mereka di Kampung Selense, Rara Gunung, Taenam, Sunge Batukng, Kawatn, Malikar, dan kampung- kampung sekitar yang terdapat di Binua Rara, Kabupaten Bengkayang. Jumlah penduduk suku Dayak Bakati’ Rara di Kampung Aruk, Apikng, dan Baruang diperkirakan sekitar 1.500 orang.
Maka dari berbagai Refernsi penulis dapat mengatakan bahwa unsur kekerabatan diantara 2 negara ini sungguh lah dekat karena berasal dari rumpun yang sama,hanya di batasi oleh wilayah negara saja dan bahkan wilayah negara itu saja baru jauh sebelumnya kita sudah ada, Â biarlah Konflik antara Indonesia-Malaysia terjadi untuk para elit-Nya saja, sedangkan kita untuk akar rumput nya tetaplah bersaudara.
Menulis Sejarah, Menjaga Peradaban
Salam Samuk Adup
Sumber :
Wikipedia.com
http://yohanessupriyadi.blogspot.com
J. U. Lontaan, 1975 dan berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H