Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yesus Kristus dan Hukum Taurat

31 Agustus 2018   21:41 Diperbarui: 31 Agustus 2018   23:45 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kita harus memiliki ketaatan yang benar (ayat 20). Tuntutan untuk memiliki hidup keagamaan seperti orang-orang Farisi dan para ahli Taurat terdengar mustahil untuk dicapai. Para pemuka agama Yahudi ini begitu bersemangat dan detail dalam memelihara dan mengejawantahkan Taurat. Bahkan hal-hal terkecil pun tidak lepas dari perhatian mereka (misalnya 23:23a). Bagaimana mungkin para pengikut Kristus dapat melebihi mereka?

Rahasia untuk memahami tuntutan ini terletak pada kata “dikaiosyne” (LAI:TB “hidup keagamaan”). Dalam teks Yunani, kata ini secara hurufiah memiliki arti “kebenaran” (mayoritas versi Inggris “righteousness”). Matius 3:15 menjelaskan bahwa kebenaran ini berasal dari pelayanan Kristus. Yesus berkata kepada Yohanes Pembaptis: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Ungkapan “seluruh kehendak Allah” dalam teks Yunani adalah “seluruh kebenaran” (pasan dikaiosynen). Baptisan Yesus jelas bukan karena tuntutan Taurat atau legalisme Farisi. Baptisan-Nya adalah wujud ketaatan pada rencana keselamatan Bapa di surga.

Pada saat Yesus memerintahkan para pengikut-Nya untuk memiliki kebenaran di atas kebenaran Farisi dan ahli Taurat, Ia sedang memaksudkan kebenaran yang khusus. Kebenaran yang muncul dari karya Kristus yang menggenapi tujuan Taurat dan kitab para nabi (5:17). Jadi, kita menaati perintah Allah bukan sebagai tuntutan legalistik atau syarat keselamatan. Ketaatan kita merupakan ekspresi iman dan ucapan syukur atas karya keselamatan yang dituntaskan oleh Kristus. Dialah sumber kebenaran kita.

Aplikasi

Kita bisa lebih baik daripada orang Farisi dan ahli-ahli Taurat bukan karena apa yang kita lakukan atau apa yang akan kita lakukan, tetapi karena apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Yesus sudah datang dan Ia sudah menggenapkan seluruh kebenaran. Kebenaran Yesus itulah yang diberikan kepada kita di dalam iman. Kita dibenarkan bukan karena apa yang kita lakukan, melainkan karena apa yang Yesus lakukan bagi kita. Seluruh manusia yang masih berbuat baik supaya dibenarkan, tidak akan pernah dibenarkan karena perbuatan baiknya. Kita dibenarkan karena karya Kristus yang sempurna di atas kayu salib. Dialah Tuhan dan Juruselamat kita!  

Karena kita sudah mendapat kebenaran Kristus, seharusnya hidup kita lebih benar daripada orang lain. Kesalehan kita seharusnya melebihi semua penganut agama lain, karena kita menerima kebenaran Kristus yang sempurna di atas kayu salib. Dengan otoritas firman Tuhan, mari kita buktikan kepada dunia bahwa kita sudah dibenarkan di dalam Kristus.   

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun