Pada saat menuliskan ratapan ini Yeremia memang tidak memiliki berkat Tuhan apapun. Tanah perjanjian lenyap. Yerusalem rata dengan tanah. Bait Allah tinggal reruntuhan. Tatkala semua berkat ini seakan tak terlihat, masih ada bagian terbaik kita: Tuhan! Hidup memang kadangkala sukar. Namun, kasih sayang Tuhan tidak pernah lekang. Karena itu, bertahanlah dengan tenang dan aman. Ia memastikan bahwa pengharapan kita tidak akan hilang.
Kasih Allah tidak menghindarkan kita dari segala macam kesusahan dan penderitaan. Kasih-Nya juga tidak selalu berbentuk kelepasan dari semua hal buruk tersebut. Jangankan sekadar bahaya atau kesengsaraan, kematian pun bisa menimpa kita. Dengan cara yang sama kita bisa mengatakan bahwa aman di dalam Tuhan bukan berarti tidak ada serangan. Penganiayaan mungkin saja datang. Serangan dari kuasa kegelapan pasti menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Satu hal yang menghibur kita adalah kepastian kemenangan di dalam Kristus. Semua upaya untuk menggagalkan keselamatan kita akan sia-sia karena tidak ada satu pun yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.