Mohon tunggu...
Stephen G. Walangare
Stephen G. Walangare Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Kunang-kunang kebenaran di langit malam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Parakletos

17 Agustus 2018   06:17 Diperbarui: 17 Agustus 2018   06:33 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/totaltutor

Kedatangan Roh Kudus adalah bukti ketidakbersalahan Yesus. Mengapa? Kedatangan Roh Kudus baru dimungkinkan jika Yesus sudah kembali kepada Bapa-Nya (16:7). Jika ini yang terjadi, maka kenaikan Tuhan Yesus ke surga merupakan bukti tak terelakkan bahwa pekerjaan Anak di dunia telah memuaskan hati Bapa (17:4-5). Dengan kata lain, kenaikan ke sorga menjadi bukti ketidakbersalahan Anak. Bapa membenarkan Anak (1Tim. 3:16). Sama seperti Paulus yang terkejut dan mengalami perubahan radikal setelah Ia menyaksikan orang yang dia anggap sebagai penghujat Allah ternyata justru berada di sorga bersama dengan Allah (Kis. 9), demikian pula kehadiran Roh Kudus seharusnya mengarahkan mata dunia pada pembenaran ilahi untuk Yesus. Allah membenarkan Yesus dan mengungkapkan kesalahan dari dunia. Dengan kata lain, kenaikan Yesus ke surga telah menjadi justifikasi bahwa Yesuslah yang benar, bukan dunia.

Di dalam dunia ini kita pasti akan disalahkan terus-menerus. Mungkin kita akan berada dalam situasi di mana kita tidak bisa membela diri, dan tidak ada orang yang mau membela kita. Namun Roh Kudus dalam diri kita akan selalu punya cara untuk membongkar kesalahan dunia dan menunjukkan kebenaran kita. Fitnahan dan tuduhan yang dibalas dengan kebencian adalah tanda ketidakperayaan terhadap Roh Kudus yang ada dalam hati kita. Tenang, berdoa, dan berserah kepada Roh Kudus yang akan mengungkapkan kesalahan orang lain.

Ketiga, Roh Kudus akan menghakimi dunia dalam hal penghukuman (ayat 11). Hal ini ditunjukkan melalui penghukuman atas penguasa dunia ini. Beberapa kali Yesus sudah menyinggung tentang penghakiman (penghukuman) atas penguasa dunia ini (12:31; 14:3). Kematian Kristus di kayu salib bukan kekalahan dan kelemahan bagi-Nya (14:30). Sebaliknya, salib merupakan jalan menuju kehancuran Iblis (12:31). Iblis berusaha supaya Yesus tidak pergi menempuh jalan penderitaan (salib). Kegagalan melakukan hal ini membuat Iblis menggunakan cara lain: terlibat pada proses penyaliban. Pada waktu Iblis berhasil menyalibkan Yesus, dia justru sedang mengalami kegagalan yang sempurna. Keberhasilan Iblis merasuki pikiran Yudas justru merupakan kegagalan Iblis (13:2, 27), karena salib dan kebangkitan merupakan bukti bahwa Anak berkuasa untuk memberikan nyawa-Nya maupun untuk mengambilnya kembali (10:18). Kedatangan Roh Kudus yang menyertai kenaikan Yesus ke surga merupakan bukti sempurna bahwa semua kuasa sudah ditaklukkan di bawah kaki Kristus (Ef. 1:19-21; Ibr. 1:3-4; 1Pet. 3:21-22). Kristus telah mengalahkan semua kuasa yang ada di muka bumi. Dia telah mengalahkan penguasa dunia ini.

Penghukuman atas penguasa dunia merupakan berita yang menghiburkan bagi para pengikut Tuhan Yesus yang akan mengalami penganiayaan oleh dunia. Yohanes 16:33 berkata: "Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." Iblis telah dikalahkan karena kuasa kematian, kebangkitan, dan kenaikan Kristus ke sorga (1Yoh. 2:13-14). Semua yang lahir dari Allah telah mengalahkan dunia (1Yoh. 5:4). Apa yang sudah dikerjakan oleh Yesus -- yaitu kemenangan atas Iblis -- harus kita tuntaskan melalui pertolongan Roh Kudus. Beritakan Injil dengan berani dan bersandar pada kuasa Roh! Ungkapkan semua kebohongan Iblis yang membelenggu dunia!

Aplikasi

Kita hidup dalam dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Hidup ini kadang melelahkan, kadang membingungkan, bahkan kadang menyedihkan. Mungkin kita sedang berada dalam situasi yang sulit (sakit penyakit, penderitaan, penindasan, dsb). Mungkin kita merasa dunia ini bukan tempat yang baik untuk ditinggali. Mungkin kita tidak pernah bisa bersyukur atas pengutusan Roh Kudus dalam hati kita. Namun ketahuilah bahwa kita tidak pernah sendirian dalam menjalani pergumulan dan penderitaan kita. Roh Kudus ada di dalam hati kita. Ketika kita dimusuhi orang lain, Ia bekerja di dalam hati kita. Ketika kita diperlakukan tidak baik oleh orang lain, dituduh tanpa dasar yang jelas, Roh Kudus senantiasa menyertai kita. Itulah yang menjadi penghiburan bagi kita.

Apakah selama ini kita sudah membangun kedekatan dengan Roh Kudus? Sadarkah kita bahwa kekuatan kita menjalani hidup di dunia ini adalah karena Roh Kudus yang ada dalam hati kita? Mari kita mengambil komitmen di hadapan Tuhan untuk hidup lebih dekat, lebih taat, dan lebih peka terhadap pekerjaan Roh Kudus di dalam diri kita. Apakah kita berani keluar memberitakan kebenaran kepada dunia? Apakah kita takut ditolak, takut kehilangan keuntungan, dan kehilangan persahabatan karena kebenaran yang kita beritakan dan lakukan? Biarlah kita percaya bahwa Roh Kudus yang ada dalam hati kita akan bekerja memakai kita senantiasa.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun