Inti yang ditekankan di 1 Korintus 13:5 bukanlah pada kemarahan, namun pada tindakan lekas marah. Bentuk present “paroxynetai” merujuk pada tindakan yang sering atau terus-menerus terjadi. Kasih memang kadangkala melibatkan kemarahan (untuk kebaikan orang lain), tetapi kasih tidak pernah lekas marah (atau “pemarah”). Orang yang mudah tersulut kemarahannya adalah orang yang tidak mengasihi. Ia kurang bisa mengerti orang lain (melihat sesuatu dari perspektif orang lain). Ia gagal menghadirkan suasana kedamaian yang diinginkan pihak lain. Ia tidak mau mengorbankan perasaan atau haknya demi orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H