Mohon tunggu...
Stephen Sihombing
Stephen Sihombing Mohon Tunggu... Pemuka Agama - mengabdi bagi kemanusian dengan keteladanan Yesus

mengembangkan narasi iman bagi kebahagiaan umat http://sgrsihombing.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Allah dengan Sungguh dan Benar

14 November 2021   13:52 Diperbarui: 14 November 2021   14:03 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, siapapun kita bisa jadi pemimpin. Namun hati hati, jangan hanya sekadar sebutan namun tidak punya kualifikasi rohani yang baik. 

Harun, pemimpin yang labil dan tidak punya kualifikasi. Jabatan Harun di bawah Musa. Tidak lebih. Akibatnya kepemimpinannya amburadul: mengecewakan dan memalukan. 

dokpri
dokpri

Pemimpin itu perlu memiliki kualifikasi rohani yang baik (6) untuk membantu saudara kita mengenal Tuhan dengan sungguh dan benar. 

Kita diingatkan menjadi pemimpin yang benar-benar percaya pada kasih dan kuasa Tuhan Yesus. Pemimpin yang tidak punya waktu khusus bersekutu dengan TUHAN YESUS pasti membawa keluarganya jatuh dalam dosa: kebencian, mengingini dan menghakimi orang lain. Jangan jadi pemimpin abal-abal.

TUHAN YESUS mengajarkan kita mencukupkan diri dan bersyukur. Mengajarkan kita mengampuni dan mendoakan musuh. Mengajarkan kita tidak mengutuk melainkan memberkati. Mengajarkan kita percaya dan bukannya  takut menghadapi apapun. Kita perlu belajar menerapkan apa yang Tuhan kehendaki dan bukan kemauan kita. Bersama Tuhan Yesus kita menjadi manusia yang diubahkan dan makin mengasihiNya. Mari jalani hidup ini bagi kemuliaan TUHAN.


-----------------------

Pelayanan Firman dalam ibadah  Minggu, 14 November 2021 di jemaat GPIB Maranatha jam 09.00 WIB dan di jemaat GPIB Bethesda Jakarta Pusat jam 17.00 WIB.

PERCAKAPKAN:

1. Dalam hal apa kita jatuh dalam dosa penyembahan berhala di era revolusi 4.0?

2. Bagaimana kita makin mengenal dan mengasihi Tuhan Yesus di masa pandemi Covid-19?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun