Tantangan
Berdasarkan hasil kajian literatur dan wawancara, ditemukan penyebab masalah yang mendasari rendahnya motivasi dan hasil belajar matematika siswa kelas IV antara lain:
Siswa
- Rasa enggan belajar karena kondisi peralihan dari PJJ menjadi PTMT.
- Siswa sering kurang fokus dalam proses pembelajaran.
- Siswa kurang konsentrasi ketika terlihat kegiatan olahraga di luar kelas.
- Siswa kesulitan memahami materi yang diajarkan.
- Kurangnya waktu pendampingan dan kemampuan dari keluarga dalam memahami materi pembelajaran.
Guru
- Aktivitas kegiatan dalam proses pembelajaran belum berpusat pada siswa atau student centered.
- Guru yang hanya menggunakan buku teks sebagai sumber belajar.
- Guru yang terlalu nyaman dengan cara mengajar ceramah  satu arahnya.
- Guru belum mampu membuat pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa.
- Guru belum menerapkan model pembelajaran yang mampu menggali potensi dan minat bakat siswa.
Sekolah
- Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran masih kurang, seperti tersedianya proyektor.
- Fasilitas perpustakaan yang ada belum dimanfaatkan dengan optimal.
- Ketersediaan sumber belajar masih terbatas, sehungga kurang dapat dipergunakan sebagai referensi.
Berdasarkan penyebab masalah yang telah ditemukan, tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan praktik baik ini antara lain:
- Mampu menemukan model pembelajaran inovatif yang tepat untuk mencapai tujuan meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa.
- Merancang sebuah media interaktif yang sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa, serta tujuan pembelajaran yang akan dicapai dari pelaksanaan praktik baik ini.
- Mengelola aktivitas kegiatan siswa dalam pembelajaran yang mampu membantu meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa.
- Mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik bagi siswa.
- Mendesain ulang ruang kelas agar lebih nyaman.
Dari tantangan yang muncul adalah pada sisi siswa dan guru. Tantangan yang dihadapi guru berkaitan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional yang dimiliki guru. Model pembelajaran inovatif, penggunaan media berbasis teknologi informasi dan media konkret dalam dapat dihadirkan pada saat proses pembelajaran agar bisa menambah motivasi belajar siswa. Sedangan tantangan yang dihadapi siswa berkaitan dengan meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika siswa selama proses pembelajaran di kelas. Untuk mengatasi tantangan tersebut sangat diperlukan strategi yang tepat. Guru harus bisa meningkatkan kompetensinya, baik kompetensi pedagogik maupun profesionalnya. Melakukan asesmen formatif secara individu, memberikan lembar kerja kelompok sembari menilai keterampilan siswa dalam kelompok
Aksi
Tantangan yang muncul harus segera dicari penyelesaiannya. Langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk menghadapi tantangan tersebut, antara lain:
1. Menerapkan model pembelajaran inovatif
Salah satu alternatif yang dapat menjadi pilihan penulis dalam proses pembelajaran adalah efektivitas penggunaan model pembelajaran. Dalam mata pelajaran matematika, penulis mengaplikasikan pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan matematika siswa. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Eka Eismawati, Henny Dewi Koeswanti, Elvira Hoesein Radia (2019) Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu alternatif yang tepat dalam melibatkan seluruh siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan kemampuan berpikir, karena semua pembelajaran di dalamnya dikaitkan dengan permasalahan sehari-hari. Hal utama yang perlu diperhatikan penulis disini adalah pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dan memahami dengan baik sintaks model pembelajaran yang digunakan. (Eka Eismawati, Henny Dewi Koeswanti, Elvira Hoesein Radia (2019). Peningkatan hasil belajar matematika melalui model pembelajaran problem based learning (PBL) siswa kelas 4 SD. http://ejurnal.mercubuana-yogya.ac.id/index.php/mercumatika/article/view/694/510)