"Aku sangat mengantuk!"
"Lalu?" Ayah melanjutkan pertanyaannya
"Sejujurnya aku jadi lebih.. bugar? Mungkin seperti tidak gampang lelah?"
"Putri ayah pintar.." Ayah tersenyum menggoda anak perempuannya
Menurut Ayah, Dea memang anak yang manja. Segala keinginan Dea selalu dituruti hingga Dea menginjak SMA. Ketika  Dea mulai berkuliah, Ayah Dea ingin mengajarkannya untuk lebih disiplin dimulai dari ritual yang Ayah buat di setiap paginya
"Sekarang giliran Bunda yang tanya ya," Bunda melirik Dea "Kamu senang tidak kalau kita kumpul seperti ini tiap pagi?"
"Jujur, awalnya Dea memang mengantuk, tetapi ketika pembicaraan kita mengalir, mood-ku jadi bagus untuk mulai kegiatan lain. Belum lagi dengar celotehan Ayah, segala komentar Ibu, dan Deo yang selalu menggangguku!"
Ayah dan Bunda tertawa kecil
"Dea, kesehatan itu memang mahal. Ayah lihat kamu tidak suka bangun pagi dan suka jajan sembarangan. Mulailah disiplin ya" Ayah menegaskan sedikit
"Kumpul keluarga juga membuat kamu senang kan? Bayangkan kalau kita sibuk masing-masing? Kamu dan Deo pulang malam kalau ada kegiatan organisasi. Ayah lebih sore kalau tidak lembur. Lebih baik kita bertemu di pagi hari saja" Sambung Ibu
Dea tersadar bahwa ia memang sangat menyayangi keluarganya. Semuanya baik dan perhatian. Dea merasa sangat dicintai