Meskipun globalisasi menimbulkan banyaknya perubahan sosial, namun globalisasi juga menumbuhkan berbagai dampak positif. Diantaranya adalah globalisasi memungkinkan individu antar negara untuk saling berkomunikasi secara mudah dan murah. Globalisasi juga memudahkan pertukaran informasi dan pengetahuan secara cepat dan tepat. Globalisasi memungkinkan masyarakat yang berbeda-beda menjadi tau akan latar belakang budaya dan agama masing-masing sehingga munculnya sikap saling memahami perbedaan.
Namun, dibalik hadirnya dampak positive pasti muncul pula dampak negativenya. Dampak negative yang bisa kita rasakan adalah memicu perilaku masyarakat untuk hidup konsumtif. Contohnya saja dengan adanya kemudahan mengakses media massa serta kehadiran media sosial mendorong masyarakat untuk terus membeli barang-barang yang sedang tren. Globalisasi juga membawa pengaruh pada bahasa dan kebudayaan local. Bisa saja dengan kehadiran pengaruh dan budaya dari negara lain, budaya dari negara kita sendiri hilang dan tidak di lestarikan. Dan yang paling parah globalisasi sangat berpotensi mendatangkan kriminalitas. Contohnya saja adanya perdagangan narkoba dan penipuan.
Untuk generasi muda khususnya, dengan adanya globalisasi ini sudah banyak sekali yang terpengaruh budaya asing sehingga meninggalkan budaya local mereka. Globalisasi melahirkan percampuran budaya baru. Bisa dilihat dari kehidupan sehari-hari mereka akan merek pakaian, genre lagu favorit, film favorit, atau sekedar makanan yang mereka sukai. Sebagai contoh kebanyakan generasi muda lebih menyukai music kpop dibandigkan dangdut atau gamelan. Para milenial saat ini juga menggunakan campuran bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, namun mereka sendiri tidak mengetahui bahasa daerah mereka sendiri.
Globalisasi seakan-akan menarik kita untuk berlomba-lomba menjadi masyarakat yang paling modern. Sebenarnya tidak ada yang salah antara  globalisasi dan modern, malah dengan itu masyarakat menjadi sangat terbantu. Namun, kita sebagai generasi milenial dikarenakan globalisasi mencakup kehidupan yang sangat luas. Kita harus mampu bersikap bijaksana dan pintar agar terhindar dari perilaku yang seakan-akan meninggalkan nilai,budaya,adat, dan kebiasaan local yang kita miliki. Berfikir dengan kritis dengan menyaring setiap informasi yang kita konsumsi sehari-hari melalui media massa. Karena dengan berfikir kristislah salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk menghadapi globalisasi. Individu memiliki control atas perilaku dan tindakannya sehari-hari.
Yang terakhir yang bisa disimpulkan, kita memang tidak bisa menghindari terjadinya globalisasi tersebut. Namun sebagai masyarakat Indonesia terlebih generasi milenial saat ini harus bisa menyaring setiap informasi dan hal yang berkembang di zaman saat ini. Menghadapi perubahan dengan bijaksana untuk bisa membuat Indonesia menjadi negara yang lebih maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H