Selain dari yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa kelebihan lain dari metode Montessori yaitu:
- Dapat diajarkan di rumah maupun di sekolah, prinsip Montessori dapat digunakan sebagai cara pandang kehidupan, cara kita memandang serta memperlakukan anak.
- Walaupun Maria Montessori sendiri merupakan seorang Katolik, metode ini dapat diterapkan dalam berbagai kultur maupun lingkup agama. Ada berbagai sekolah Kristen, Yahudi dan Islam yang mengadopsi metode Montessori ke dalam pembelajarannya.
- Anak berinteraksi secara sosial dan belajar dalam interaksinya. Dengan begitu kemampuan bersosialisasinya juga meningkat seiring dengan pengetahuan yang didapatkan.
- Anak termotivasi secara intrinsik dalam belajar. Belajar tidak menjadi beban dan paksaan bagi anak, sebaliknya justru menjadi momen yang menyenangkan. Hal ini dikarenakan anak dapat memilih sendiri cara belajar, langkah dan tujuan yang ingin dia capai.
Sedangkan kekurangan dari metode Montessori yaitu peralatan dan persiapan yang mahal. Material dan maianan pembelajaran Montessori biasanya open-ended, berbahan natural dan tahan lama. Karena itu harganya juga tidak murah. Selain itu orang dewasa perlu mempersiapkan perlatan yang sesuai dengan ukuran anak-anak agar anak dapat beraktifitas secara mandiri.
Menurut pandangan saya sendiri baik sebagai guru maupun sebagai ibu, metode Montessori ini sangat menarik untuk diterapkan dalam keseharian maupun pembelajaran. Melihat kekurangan yang ada pun (peralatan yang mahal), kita sesungguhnya masih dapat melakukan penyerapan dari beberapa prinsip dalam metode ini.Â
Seperti bagaimana kita mendorong anak kita untuk mandiri, mengejar minat dan bidang yang mereka sukai, menghormati keputusan anak dan memberikan kepercayaan kepada mereka. Hal-hal positif tersebut tentunya akan membawa dampak yang baik juga bagi anak kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H