Mohon tunggu...
STENY MUNTIR
STENY MUNTIR Mohon Tunggu... Guru - Mengajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di salah satu SMA Katolik

GURU

Selanjutnya

Tutup

Politik

Masyarakat Sipil dan Ruang Publik Politis dalam Perspektif Jurgen Habermas

2 Maret 2018   12:57 Diperbarui: 2 Maret 2018   13:07 1920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penutup

Konsep ruang publik yang kritis dan bebas sangat relevan untuk membantu pembentukan opini publik atau konsensus publik yang dapat mempengaruhi keputusan politis atau dapat mengontrol pemerintah dalam menjalankan kekuasaanya. Tindakan komunikatif yang jujur, jelas, benar dan betul dalam ruang publik secara ideal dapat menampung aspirasi dari individu-individu atau kelompok-kelompok yang beragam dan pluralistik sehingga terbentuklah kosensus bersama. 

Agar demokrasi Indonesia semakin maju, maka warga negaranya harus memiliki pengetahuan yang merata tentang kepentingan umum. Namun berkkaca dari kondisi negara kita sekarang, tawaran Baermas agak sulit untuk mempraktekannya. Hal ini berkaitan dengan kondisi kesejangan sosial yang masih tinggi dan kesadaran akan kepentingan umum yang belum memadai, apalagi masyarakat yang masih menjujung tinggi kolektivitas yang radikal atau eksklusivisme kolektivitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun